TEMPO.CO , Yogyakarta:Ketua Ketua Tanfidz Front Pembela Islam Jawa Tengah Syihabudin mensinyalir massa yang mencegatnya pada Senin dini hari, 20 Januari 2014, tersinggung dengan isi ceramahnya.
Syihabudin mengatakan Banser tersinggung dengan isi ceramahnya. Dalam pengajian peringatan Maulid Nabi itu, dia berceramah tentang ketidaksetujuan FPI terhadap Banser yang terlibat dalam pengamanan gereja.
Selain materi ceramah itu, di depan jemaah pengajian, Syihabuddin juga mengisahkan pengalaman FPI "menyambangi" kawasan Bandungan pada Ramadan lalu. Di kawasan itu, berdiri hotel-hotel yang ia duga menjadi tempat prostitusi. "Yang jaga di sana Banser," katanya.
Dua pokok materi ceramah itulah yang ia nilai membuat Banser tersinggung. "Orang tidak setuju kan tidak apa-apa," kata Syihabudin.
Ketua GP Ansor Wonosobo Asma' Khozin membantah massa pencegat dan penganiaya Syihabudin berasal dari Banser. "Banser tidak melakukan itu," katanya.
Baca Juga:
Ia mengatakan tak berada di lokasi ketika peristiwa itu terjadi. Namun dari laporan yang ia himpun dari anggotanya, disebutkan memang ada sejumlah personel Banser di lokasi. Jumlahnya tak banyak, hanya lima orang. "Yang nyegat itu massa, tidak tahu juga siapa mereka," katanya.
Ia mengatakan kelima anggota Banser itu berada di lokasi kejadian karena ditugaskan untuk membantu menjaga keamanan dan keselamatan Syihabudin. Selain Banser, selama perjalanan pulang dari pengajian, rombongan Syihabudin pun mendapat kawalan polisi. "Malah (anggota Banser) ikut kena pukul," katanya.
Penasehat GP Ansor Wonosobo Amirudin mengatakan para pencegat adalah massa yang tak suka dengan isi ceramah Syihabudin. Namun ia memastikan, mereka bukan anggota Banser.
ANANG ZAKARIA
Berita lain:
Ibu Negara Prancis Tinggalkan Istana Kepresidenan
Eto'o Hat-trick, Chelsea Bantai MU
4 Alasan Bupati Tangerang Tolak Sodetan Cisadane
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Primer Inggris
5 Pesohor Ini Rela Membayar untuk Seks