TEMPO.CO , Tuban: Minuman keras cukrik oplosan menjadi pergunjingan karena menewaskan belasan orang di Mojokerto, Jawa Timur, pada awal bulan ini. Di kalangan pedagang minuman keras di Jawa Timur, arak dari Kabupaten Tuban dikenal punya daya jual di pasaran. Kadar alkohol arak dari Tuban ini beragam, dari terendah 25 persen hingga 86 persen.
"Itu sebagian hasil laboratorium," ujar Camat Semanding, Tuban, Joko Sarwono, Senin, 20 Januari 2014.
Di Semanding ada enam desa yang menjadi produsen arak Tuban. Dari sekitar 124 industri rumahan, ada sekitar 380 karyawan yang bekerja membuat arak Tuban.
Sarwono menyebut, arak Tuban memang terbagi dalam beberapa jenis. Ada yang kualitas nomor satu, nomor dua, dan seterusnya. Pelbagai jenis arak Tuban tersebut dites di laboratorium untuk mengetahui kandungan alkoholnya.
Terkait dengan komposisi arak Tuban, juga dibenarkan oleh salah seorang perajin arak di Tegalagung. Menurut ST, 47 tahun, kadar arak dari Tuban, tergolong tinggi. Yang terendah, yaitu 25 persen, kemudian 45 persen hingga tertinggi 86 persen.
Arak Tuban berkadar alkohol 86 persen disebut sebagai kualitas terbaik. "Yang kualitas ini, mahal," kata ST. Untuk kualitas nomor satu, harga dari produsen sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per liter.
SUJATMIKO
Topik terhangat:
Banjir Jakarta Buku SBY vs Anas Banjir Bandang Manado BBM Akil Mochtar Anas Ditahan
Berita lain:
Eto'o Hat-trick, Chelsea Bantai MU
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Primer Inggris
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
4 Alasan Bupati Tangerang Tolak Sodetan Cisadane
Merebak, Pos Bantuan Palsu Banjir Manado