TEMPO.CO , Jakarta--Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Irman Gusman, menolak jika konvensi Demokrat disebut meredup. "Ah tidak tuh. Di beberapa daerah malah semarak sekali," kata dia kepada Tempo di Hotel Four Season, Rabu, 15 Januari 2014.
Beberapa daerah di Sumatera Barat dan Jawa Timur misalnya, kata Irman, banyak masyarakat yang malah mendirikan aliansi mendukung para peserta calon konvensi. "Banyak perkumpulan yang menamai diri dengan nama-nama peserta konvensi," kata pria yang menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu.
Baca Juga:
Menurut Irman, beberapa perguruan tinggi di Padang, Sumatera Barat, malah ada yang membuat program konvensi serupa. Mereka, kata dia, mengumpulkan aspirasi publik siapa tokoh yang pantas jadi calon presiden. "Ketika saya tanya, kata mereka terinspirasi konvensi Demokrat," ucap dia.
Irman berpendapat, pada dasarnya konvensi merupakan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat. "Khususnya yang awam politik". Konvensi, kata dia, merupakan bentuk demokrasi yang tinggi. "Karena dinilai transparan dalam menjalankan partai."
Irman Gusman merupakan salah satu peserta konvensi Demokrat yang bukan kader biru tersebut. Atau, berada di bawah komando Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Dia bertarung melawan 11 peserta konvensi lainnya.
Baca Juga:
Konvensi Demokrat dimulai sejak September lalu hingga April mendatang. Selain Dahlan, sepuluh peserta lain Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriarto Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Sistem Konvensi digelar dua tahap dengan mengandalkan hasil survei lembaga independen sebagai penentu pemenang. Tahap pertama berakhir Desember kemarin. Tahap kedua, digelar awal tahun ini. Peserta harus mengikuti debat dan kampanye di 10 kota, seperti Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Denpasar, Bandung, dan Banjarmasin.
AMRI MAHBUB
Terpopuler:
BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan