TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berharap komite konvensi calon presiden bekerja lebih giat untuk menggaungkan ajang pencarian calon presiden dari partai berlambang mirip logo Mercy itu. Permintaan ini disampaikan SBY kepada ketua komite, Maftuh Basyuni, melalui Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan.
"Kami sampaikan bahwa kami sudah giat dan menjalankan program yang kami gariskan," kata Maftuh, saat ditemui Tempo, di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2014. Dia menyatakan, gaung konvensi sudah mengalami perkembangan sejak pelaksanaan debat terbuka para peserta bersama media massa pada 6-9 Januari kemarin.
"Kalau tiga bulan pertama dianggap memble dan tidak ada gaungnya, sekarang ini sudah ada gaungnya," ujar Maftuh. "Selama tiga bulan itu memang kami seperti tertidur lelap, setelah adanya debat terbuka kan banyak orang yang membicarakan."
Dia mengakui jika pelaksanaan konvensi di tiga bulan pertama dinilai tak bergaung. Sebabnya, kata Maftuh, "Pers tidak dilibatkan." Di tahap pertama konvensi itu, masing-masing kandidat memang dipersilakan terjun ke masyarakat secara langsung tanpa difasilitasi komite.
Maftuh menganggap situasi yang dialami Demokrat saat ini dilematis lantaran terpuruk akibat banyak kadernya yang dijerat korupsi. Namun, mantan Menteri Agama ini optimistis Demokrat tidak akan lebih terpuruk seperti yang diperkirakan banyak orang.
Sebabnya, menurut Maftuh, SBY, sebagai ketua umum, dengan jelas dan terang benderang mempersilakan pihak berwajib menindak kadernya yang terlibat kasus korupsi. Adapun partai lain, ujarnya, cenderung membela kader yang terlibat korupsi. "Ini menunjukkan konsistensi SBY yang antikorupsi."
Adapun konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
Sistem konvensi digelar dua tahap dengan mengandalkan hasil survei lembaga independen sebagai penentu pemenang. Penilaian dalam debat akan dikombinasikan dengan hasil survei dan kampanye di 10 kota, antara lain Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar, Bandung, Makassar, dan Jayapura.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
BBM Lengkap Akil Soal Idrus, Setya, & Pilgub Jatim
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Kado Tahun Baru Anas Urbaningrum Versi Ipar SBY
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan