Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Sulawesi Utara: 13 Tewas, 40 Ribu Mengungsi

image-gnews
Beberapa warga menyaksikan salah rumah  yang rusak parah akibat banjir bandang di Desa Rasi, Kecamatan Ratahan,  Minahasa Tengara, Sulawesi Utara, Sabtu (7/12).  Banjir bandang mengakibatkan 85 rumah rusak ringan dan rusak berat serta dua korban jiwa. ANTARA/Fiqman Sunandar
Beberapa warga menyaksikan salah rumah yang rusak parah akibat banjir bandang di Desa Rasi, Kecamatan Ratahan, Minahasa Tengara, Sulawesi Utara, Sabtu (7/12). Banjir bandang mengakibatkan 85 rumah rusak ringan dan rusak berat serta dua korban jiwa. ANTARA/Fiqman Sunandar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan banjir bandang melanda Sulawesi Utara, Rabu, 15 Januari 2014. Banjir yang mengakibatkan tanah longsor itu dipicu oleh kombinasi antara faktor alam dan antropogenik.

"Banjir terjadi di enam kabupaten/kota di Sulawesi Utara secara bersamaan," kata Sutopo pada Kamis, 16 Januari 2014 dalam siaran persnya. "Yaitu di Kota Manado, Minahasa Utara, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Selatan, dan Kepulauan Sangihe."

Berdasarkan data sementara, dampak keseluruhan mencakup 13 orang tewas, dua hilang, dan sekitar 40 ribu mengungsi. Di Kota Manado, kata Sutopo, lima orang tewas dan satu korban hanyut belum ditemukan, bernama Veber Sony Lowing. Sementara di Kota Tomohon lima tewas; Minahasa, tiga orang meninggal, satu hilang bernama Niko, 54 tahun, dan satu luka berat.

Di Kabupaten Minahasa Utara, tiga desa dengan 1.000 jiwa terisolir akibat banjir dan longsor. Sedangkan pada Kepulauan Sangihe, beberapa rumah tertimbun longsor. Diperkirakan sekitar 40 ribu warga mengungsi ke tempat yang aman. "Hujan deras dipicu oleh sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina yang menyebabkan pembentukan awan intensif," katanya.

Selain itu, dipengaruhi oleh adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia sehingga awan besar masuk ke wilayah Sulawesi Utara. Sebanyak empat sungai besar di Manado meluap. Banjir menghanyutkan puluhan rumah serta kendaraan. "Bencana kali ini lebih besar dibanding tahun 2000 yang menyebabkan 22 tewas atau Februari 2013 yang menewaskan 17 orang."

BPBD Sulawesi Utara berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten dan Kota, TNI, Polri, SAR, RAPI, Tagana, PMI, relawan dan lainnya bersama-sama membantu mengevakuasi masyarakat. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi penanganan darurat. Logistik dan peralatan di BPBD dikerahkan seperti dapur umum, perahu karet, tenda, matras, selimut, ataupun permakanan.

"Penduduk Sulawesi Utara memerlukan lebih banyak perahu karet, tenda, matras, selimut, makanan, pakaian dan kebutuhan dasar," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan



APRILIANI GITA FITRIA

Terpopuler:
Akil Simpan Rp 2,6 M di Ruang Karaoke
Penjaga Rumah Tak Tahu Akil Timbun Duit di Tembok
Ada Gerakan Senior PDIP Dukung Jokowi Jadi Capres
Malari dan Razia Rambut Gondrong
Pasek: Anas Pimpin PPI dari Dalam Penjara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.