TEMPO.CO, Samarinda - Banjir di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mulai surut saat memasuki hari kelima, Rabu, 15 Januari 2014. Sejumlah ruas jalan sudah bisa dilalui kendaraan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah, mengatakan secara keseluruhan masih ada empat kelurahan yang masih terendam. Jumlah korban banjir pun, menurut dia, sudah berkurang. "Kami masih mendata kondisi korban banjir. Yang pasti, banjir sudah surut," kata Darmansyah ketika dihubungi dari Samarinda, Rabu, 15 Januari 2014.
Meski banjir surut, Darmansyah mengatakan belum ada penarikan posko-posko banjir yang dibentuk di tingkat RT. Tenda-tenda darurat juga belum dibongkar.
Situasi seperti ini tak disia-siakan organisasi politik. Sejumlah partai mendirikan tenda dengan lambangnya. Menurut Darmansyah, mereka biasanya mengumpulkan dan menyalurkan bantuan. "Selama untuk kemanusiaan, bagus saja," kata dia.
Bantuan kesehatan juga masih tersedia bagi korban banjir. Tiga ambulans masih disiagakan. Kendaraan itu milik BPBD, puskesmas, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Umumnya, para dokter mengobati gatal-gatal yang menjangkit koban banjir sejak tiga hari lalu. "Untuk bantuan makanan, hari ini kami akan menerima beras 5 ton dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur," kata dia.
Banjir di Kutai merendam jalan dan pemukiman di Kelurahan Loa Ipuh, Loa Ipuh Darat, Maluhu, dan Jahab. Pada puncak banjir rumah yang terendam mencapai 1.163 rumah yang dihuni hampir 4 ribu jiwa. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Mahakam. "Air surut karena hujan lebat tak terjadi sejak kemain," kata dia.
FIRMAN HIDAYAT
Terpopuler:
Anas Ditahan, Dosen Unair Meminta Maaf
Mahfud Mengaku Heran Atas Pemilihan Akil Mochtar
Jokowi Kaget Blusukan 'Dikuntit' Caleg PDIP
Di Tahanan, Anas Urbaningrum Banyak Puasa
Perempuan Arab Saudi Dilarang Main Ayunan