TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meyakini buku ajar kurikulum 2013 tidak akan telat beredar di sekolah-sekolah. Menurut dia, buku-buku tersebut akan dicetak oleh masing-masing percetakan di daerah dan sekolahan akan langsung membeli.
"Kita belum menentukan sekarang karena akan diproses di setiap daerah," kata Wakil Menteri bidan Pendidikan, Musliar Kasim, di Kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 14 Januari 2014.
Karena dicetak di masing-masing daerah, Musliar memastikan buku ajar tersebut tidak akan terlambat distribusinya. "Mungkin akan diadakan melalui e-catalog. Kami memberi berapa HET-nya, nanti LKPP yang menentukan siapa pencetak buku di daerah ini."
Menurut Musliar, setiap sekolah akan membeli buku ajar tersebut menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah pada semester 1. Serta dana alokasi khusus masing-masing daerah untuk buku semester 2. "Anggaran dari BOS dan DAK sekitar Rp 2 triliun, itu bukan dari Kemendikbud," ujar dia.
Pengadaan buku ini, kata Musliar, selambat-lambatnya pada Februari ini. Pasalnya, buku tema harus siap digunakan ketika kurikulum 2013 diterapkan pada tahun ajaran baru nanti.
Dalam kurikulum 2013 ini, setiap tahun ada 8 tema buku. Dalam satu tema, menurut Musliar, untuk siswa sekolah dasar sudah mencantumkan 6 mata pelajaran. Diantaranya Pendidikan Agama, PPKN, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Matematika, Seni-Budaya, dan Bahasa Indonesia.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Ngotot Minta Duit, Akil Nge-PING!
Begini Cara Jokowi Cegah Istana Kebanjiran
Jokowi Dielukan di Mangga Dua