TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Sub-Direktorat Penyelidikan Wilayah I Kementerian Kehutanan, Suharyono, mengatakan akan mengundang tim ahli behavior animal yang khusus menyelidiki perilaku satwa di Kebun Binatang Surabaya. “Tim ahli behavior animal yang profesional akan kami minta untuk membantu penyelidikan,” kata Suharyono kepada Tempo saat ditemui di KBS, Sabtu, 11 Januari 2014.
Ia masih belum menentukan siapa orang yang pantas untuk ikut membantu Kemenhut menyelidiki satwa yang mati di KBS tersebut. Bisa saja tim yang ditunjuk dari Kementerian Kehutanan sendiri atau dari pihak luar. “Dari Kementerian Kehutanan banyak yang ahli, profesor di luar juga banyak, tapi kami belum putuskan,” kata dia.
Menurut Suharyono, tim penyidik dari Kementerian Kehutanan sampai saat ini masih berdiskusi untuk menentukan siapa yang pantas untuk ikut membantu penyelidikan. Yang pasti, kata dia, hanya satu orang yang akan dipilih dan benar-benar berkompeten dalam bidang ini.
Alasan mendatangkan ahli behavior animal adalah menunjang validitas data yang akan disampaikan nanti oleh tim penyidik. Hal itu mengingat satu tim ahli dari patologi Universitas Airlangga sudah meneliti bangkai singa jantan KBS, Michael, sejak beberapa hari yang lalu.
Hasil uji patologi Unair baru bisa diketahui 10 hari setelah pengambilan sampel. “Sambil menunggu penelitian dari patologi Unair, maka tim behavior animal juga sangat perlu, demi validasi data,” kata Suharyono.
Semua proses tersebut tentunya membutuhkan waktu, sehingga pihaknya tidak akan terburu-buru menyimpulkan kasus tersebut tanpa ada bukti dan fakta ilmiah yang dapat diungkap. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu gegabah dalam menyimpulkan kasus tersebut, sehingga fungsi dari pihak penyidik bisa dirasakan bersama.
“Bedanya tim penyidik dengan pengamat pada fakta dan bukti yang terungkap. Kalau pengamat, belum melakukan sesuatu sudah berkomentar,” katanya.
Ia enggan menyebutkan pengamat siapa dan komentarnya bagaimana. Yang pasti kemarin, 10 Januari 2014, ada aksi di depan KBS dari komunitas budaya arek Surabaya yang mengkritik Pemerintah Kota Surabaya dan pengelola KBS.
Selasa lalu, Michael, singa jantan koleksi KBS, tewas secara tidak wajar. Singa berusia 1,5 tahun itu tercekik kawat sling dalam posisi menggantung di kandangnya. Polisi Resor Kota Besar Surabaya tengah menyelidiki kasus tersebut.
MOHAMMAD SYARRAFAH