TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama Kebun Binatang Surabaya, Ratna Achjuningrum, tidak mau berkomentar banyak mengenai kasus kematian satwa di kebun binatangnya. Ratna tak ingin berasumsi apa pun mengenai kematian Michael, singa Afrika jantan yang mati tercekik di kandang kemarin.
Direktur yang baru memimpin KBS sejak Juli lalu itu menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk menyelidiki kematian Michael. "Kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," kata Ratna kepada Tempo, Rabu, 8 Januari 2014.
Ratna mengatakan dirinya tidak mau gegabah mengambil kesimpulan supaya tidak menimbulkan perselisihan ataupun permasalahan baru di internal KBS.
Pada Selasa, 7 Januari 2014, seekor singa jantan bernama Michael mati di kandangnya dengan leher terlilit kawat. Kawat sling berbahan tembaga berdiameter 3 sentimeter itu adalah penarik pintu kandang. Michael ditemukan mati dalam posisi berdiri, seperti orang gantung diri.
Michael, 1,5 tahun, adalah titipan Badan Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Timur. Singa ini tiba di Kebun Binatang Surabaya pada 28 Maret 2013. Sehari sebelumnya, seekor wilddebeest jantan juga ditemukan mati.
Direktur Keuangan Kebun Binatang, Fuad Hasan, menengarai bahwa kematian Michael seperti bukan alamiah. "Kalau dilihat dari fotonya, seperti bunuh diri. Mana bisa hewan gantung diri?" kata Fuad.
Fuad pun menyerahkan pengusutan kematian satwanya itu sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Hasilnya akan diserahkan kepada kami. Baru bisa memutuskan apa tindakan selanjutnya," ucapnya.
Soal antisipasi kejadian serupa terulang lagi, Ratna berjanji meningkatkan penjagaan keamanan kandang dan satwa. Belum diputuskan, akan ditambah penjaga (keeper) atau pengamanan kandang. "Tunggu hasil dari kepolisian saja lah."
DEWI SUCI RAHAYU