TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan enggan mengungkap strateginya untuk menyalip popularitas dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, jika kelak dia terpilih menjadi pemenang konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Elektabilitas Jokowi -begitu Joko Widodo biasa disapa-- menduduki posisi puncak berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.
"Saya belum tahu apakah akan menjadi wakilnya Partai Demokrat sebagai calon presiden," kata Dahlan di kantor Komite Konvensi, Jakarta, Senin, 6 Januari 2014. "Saya juga belum tahu apakah Pak Jokowi akan jadi wakilnya PDI Perjuangan."
Karena itu, Dahlan menambahkan, dia tak ingin membicarakan strategi tersebut lantaran masih ada "di balik awan". "Nantilah setelah 'awannya' nanti jelas baru kita bicarakan lagi," ujar mantan Direktur Utama PT PLN ini.
Adapun Dahlan berkesempatan menjalankan debat terbuka bersama media di kantor Komite Konvensi hari ini. Selama kurang lebih satu jam, dimulai pukul 16.00 WIB, Dahlan memaparkan visi-misi dan gagasannya.
Debat terbuka ini merupakan bagian dari tahap kedua konvensi. Sebelas kandidat bakal menjalani debat secara bergantian hingga Kamis besok. Di hari pertama, selain Dahlan, kandidat yang diundang berdebat adalah bekas Panglima TNI Endriartono Sutarto dan anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman. (Baca: Mengapa Konvensi Demokrat Tak Bergaung?)
Konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang. (Baca: Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi)
Sistem konvensi digelar dalam dua tahap dengan mengandalkan hasil survei lembaga independen sebagai penentu pemenang. Penilaian dalam debat akan dikombinasikan dengan hasil survei dan kampanye di 10 kota, antara lain Jakarta, Medan, Surabaya, Denpasar, Bandung, Banjarmasin, Manado, dan Jayapura. (Baca:Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media)
PRIHANDOKO
Baca juga
Survei: Warga Tahu Pemerintahan Atut Korup
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media
Survei: Banten Cabut Mandat Gubernur dari Atut