TEMPO.CO, Jakarta - Tenggelamnya KMP Munawar Ferry di Sumbawa diduga akibat kebocoran. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit, usia kapal memang sudah tua. "Rupanya indikasi pertama ada kebocoran. Sekarang sedang ditangani, pertolongannya banyak kok, ada kapal SAR, ada kapal penyebrangan lain," kata Bobby, Jumat, 3 Januari 2014.
Meski sudah tua, menurut Bobby, pemilik kapal rajin melakukan perbaikan. "Kalau maintenance-nya baik, umur kapal bukan ukuran dari keselamatan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini kecelakaan itu sedang diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Kemungkinan ada penyebab lain selain kebocoran.
KMP Munawar Ferry tenggelam di perairan Selat Alas, yakni di lintasan penyeberangan antara Pelabuhan Kayangaan, Kabupaten Lombok Timur, dan Labuan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat dinihari menjelang Subuh.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Nusa Tenggara Barat Agung Hartono mengatakan, hingga saat ini kapal tersebut belum ditemukan. Namun, 49 orang telah dievakuasi ke Pelabuhan Kayangan dan Pelabuhan Poto Tano. Tiga di antaranya meninggal.
Baca Juga:
Korban meninggal adalah Amaq Muksin asal Lombok Timur, Murian dan Riska (perempuan), 11 tahun, keduanya asal Alas, Sumbawa. Di antara 49 orang yang dievakuasi, 13 orang adalah anak buah kapal. Mereka semuanya selamat.
Menurut Agung, kapal tersebut tenggelam setelah satu jam meninggalkan Pelabuhan Kayangan pada pukul 02.45 Wita. Kapal tercatat mengangkut 11 unit kendaraan roda empat dan empat unit sepeda motor. "Masih terus dilakukan pencarian. Selain untuk menemukan lokasi tenggelamnya kapal, juga kemungkinan ada penumpang lain yang belum ditemukan," katanya kepada Tempo.
Supervisor ASDP di Labuan Poto Tano, Lunggu Simanjuntak, mengatakan posisi kapal tenggelam sekitar 5 mil setelah berangkat dari Pelabuhan Kayangan. Sedangkan jarak yang harus ditempuh menuju Labuan Poto Tano sejauh 12 mil. "Informasinya cuaca cukup baik. Kondisi biasa saja. Tidak ada angin," ujarnya.
Semua kapal feri yang berada di kedua pelabuhan dikerahkan untuk mencari lokasi tenggelamnya kapal dan kemungkinan adanya penumpang lain yang belum tertolong.
APRILIANI GITA FITRIA | SUPRIYANTHO KHAFID