TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengerahkan 10 kapal ferry untuk mencari korban kapal motor penyeberangan (KMP) Munawar Ferry yang tenggelam di perairan lintasan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby Mamahit, kapal-kapal digerakkan oleh otoritas Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. "Posisi kapal kini ada di Perairan Selat Alas, 5 mil dari Poto Tano," kata dia kepada Tempo, Jumat, 3 Januari 2014.
Bobby mengatakan, tiga penumpang meninggal dalam musibah ini. Mereka terdiri atas satu orang dewasa dan dua anak yang belum diketahui identitasnya. Setelah evakuasi dilakukan, 29 orang penumpang ditemukan selamat. Berdasarkan manifes, KMP Munawar membawa 27 penumpang, lima truk besar, satu kendaraan kecil, tiga truk sedang, dan empat sepeda motor.
KMP Munawar tenggelam setelah satu jam meninggalkan Pelabuhan Kayangan Lombok pada pukul 02.45 WITA menuju Poto Tano. Kapal jenis roll on roll off (roro) seberat 522 gross tonnage (GT) ini dinakhodai oleh Sudarto dan membawa 20 anak buah kapal (ABK).
Supervisor PT ASDP Indonesia Ferry Labuan Poto Tano, Lunggu Simanjuntak, mengatakan kapal nahas ini belum ditemukan. Dia memperkirakan kapal itu telah menempuh jarak 5 mil dari total 12 mil laut yang harus ditempuh di Selat Alas. Belum diketahui penyebab tenggelamnya kapal ini. "Informasi yang kami terima, cuaca cukup baik. Kondisi biasa saja, tidak ada angin," kata dia.
Baca Juga:
MARIA YUNIAR | SUPRIYANTHO KHAFID (LOMBOK)
Terpopuler
Menteri Gita Janji Bukakan Akses Pendanaan UKM
Ini Dalih Pertamina Menaikkan Harga Elpiji
Neraca Surplus, Rupiah Menguat Tajam
Di Malang, Elpiji Melon Kian Diburu
Soal Elpiji, Pengusaha Restoran: Pemerintah Gila!
Harga Elpiji Melonjak, Pengusaha Serbu Gas 3 Kilogram