TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mencoba melibatkan partai lain untuk ikut bertanggung jawab dalam kasus yang menjerat Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan. Berdasarkan pantauan percakapan digital oleh situs PoliticaWave, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah salah satu partai yang sering diserang Golkar.
Ryan Ariesta, analis dari Divisi Analisis dan Digital Monitoring PoliticaWave, mengatakan Golkar menduga adanya kepentingan partai politik PDI Perjuangan dalam kasus Atut. “Ini karena PDI Perjuangan terlihat ngotot ingin segera melengserkan Atut dari jabatan Gubernur Banten karena mau kadernya, Rano Karno, jadi pengganti,” kata dia, Senin, 30 Desember 2013.
Menurut situs lembaga itu, PoliticaWave adalah sarana untuk memantau secara sistematis percakapan yang terjadi di media sosial, berkaitan dengan berbagai isu politik nasional maupun regional. Dengan adanya sarana ini, para pengambil kebijakan di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif bisa memperoleh informasi terkini dari masyarakat Indonesia, dan dapat dibaca secara langsung.
PoliticaWave melakukan pengumpulan data secara real time dari berbagai media sosial yang ada di Indonesia, termasuk Facebook, Twitter, blog di Detik, Kompas, Kaskus, dan puluhan situs blog lainnya. Secara total, jutaan percakapan yang terjadi setiap hari direkam dan dirangkum menjadi grafik-grafik visual yang mudah dipahami dan ditindaklanjuti.
Ryan Arientas melanjutkan, Golkar merasa partai koalisi yang mendukung pencalonan Atut-Rano sebagai pasangan cagub-cawagub Banten harus ikut bertanggung jawab. “PDI Perjuangan yang mengusung bersama diminta Golkar introspeksi diri,” ujar Ryan.
Ryan menuturkan politikus partai beringin, Bambang Soesatyo, sempat meminta partai banteng menjaga napsu untuk menduduki jabatan kekuasaan di Banten. Golkar juga menanggapi dingin bantuan hukum dari PDI Perjuangan dalam penanganan kasus Atut.
Selain serangan dari Golkar, muncul serangan dari bekas kader PDI Perjuangan, Marissa Haque. Marissa menuding ada uang Atut yang mengalir ke pundi-pundi PDI Perjuangan saat pemilihan Gubernur Banten. Marissa yang dipecat PDI Perjuangan karena tidak mau mendukung Atut sebagai Gubernur Banten tersebut melawan Megawati karena Atut merupakan gubernur pilihan Mega dan Taufik Kiemas.
LINDA TRIANITA