Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogya Waspada Jalan Ambles

image-gnews
Pengendara sepeda motor melintasi kawasan Sungai Gendol yang menjadi jalur lahar dingin Gunung Merapi di Cangkringan, Yogyakarta, Jumat (1/1). Meskipun jalan penghubung rusak, masyarakat tetap melewati kawasan sungai Gendol. ANTARA/ Wahyu Putro A
Pengendara sepeda motor melintasi kawasan Sungai Gendol yang menjadi jalur lahar dingin Gunung Merapi di Cangkringan, Yogyakarta, Jumat (1/1). Meskipun jalan penghubung rusak, masyarakat tetap melewati kawasan sungai Gendol. ANTARA/ Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Sleman--Akibat hujan yang sering mengguyur Yogyakarta, beberapa ruas jalan tergerus. Akibatnya, terjadi lubang besar hingga berdiameter 2 meter lebih. Seperti yang terjadi di jalan Adi Sucipto, persisnya di depan museum Afandi, Ahad 29 Desember 2013.

Air irigasi di bawah jalan utama Solo-Yogyakarta itu ambrol dan mengakibatkan lubang sedalam lebih dari dua meter. Lalu lintas padat tak terhidarkan karena jalan yang difungsikan hanya separuhnya.

"Untuk sementara kami tutup dulu irigasinya, lalu diurug dengan material kelas satu," kata Bagus Permana, Staf Pelaksanaan Rutin, Pejabat Pembuat Komitmmen Yogyakarta-Parangtritis Congot, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta.

Setelah lubang besar itu ditutup, lalu untuk lebih aman, di atas bekas lubang diberi pelat baja supaya jika dilintasi kendaraan tetap kuat. Jalur irigasi itu merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Aliran air irigasi sawah dari Kali (sungai) Gajahwong itu seharusnya mengairi persawahan di kota Yogyakarta dan Bantul.

Tetapi karena kondisi darurat, apalagi musim libur akhir tahun, dengan berkoordinasi dengan bagian pengairan, aliran itu ditutup. Jika tidak ditutup maka gerusan air itu akan mengakibatkan jalan ambles lebih besar lagi. "Sudah mulai ditutup, dibutuhkan urug sekitar dua truk, setelah tertutup akan dilapisi pelat baja dua milimeter," kata Bagus.

Karena masih sementara, setelah tahun baru jalan yang berlubang besar itu akan diperbaiki secara permanen. Sehingga tidak dikhawatirkan kembali adanya jalan ambles.

Akibat adanya lubang besar itu, kendaraan dari arah timur dialihan di sekitar jembaran layang Janti ke arah Jogja Expo Center. Sehingga arus kendaraan berkurang.

Menurut Harry Agus T, Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Daerah Istimewa Yogyakarta, kejadian adanya lubang itu sekitar pukul 08.00 WIB. Tidak ada kendaraan yang menjadi korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat musim hujan, kata dia, air merupakan musuh utama jalan aspal. Karena air masuk pori-pori dan memperlebar lubang pori-pori aspal. Maka sangat mudah air menggerus dan mengakibatkan ambles. "Musuh jalan aspal itu air, air dan air," kata dia.

Ia menjelaskan, selain air yang menggerus di bawah, air di permukaan sangat mudah masuk ke pori-pori jalan. Apalagi drainase banyak yang tertutup akibat pembangunan sekitar jalan. Bahkan pedagang kaki lima juga sering membuat drainase tersumbat karena sampah sering dibuang sembarangan.

"Yang perlu juga diwaspadai adalah jalan yang di dekat jembatan, jika aspal mengelupas maka pori-pori jalan semakin lebar dan mudah membuat jalan ambles," kata Harry.

Jalan yang riskan ambles adalah jalan lingkar utara di timur markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan itu sudah terlihat cekung. Jika tidak segera ditangani dikhawatirkan akan ambles dan bisa mencelakakan pengguna jalan. "Bahkan Jalan Kaliurang jika hujan deras mengguyur sudah mirip sungai. Karena drainase di pinggiran jalan tidak bisa menampung arus air hujan lebat," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Terpopuler:
Haul Gus Dur, Butet Mengolok-Olok Prabowo?

Sutarman: Ucapan Gus Dur Manjur

Kecelakaan Maut Probolinggo, 15 Tewas

Kata Rhoma, Jokowi yang Mengajaknya Duet

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

2 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

43 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

47 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.