Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemendibud Dinilai Lamban Urus Akreditasi Kampus

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta. TEMPO/Subekti
Mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Yogakarta - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Edy Suandi Hamid mengkritik kelambanan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dirjen Pendidikan Tinggi dalam mempersiapkan infrastruktur akreditasi institusi dan program studi kampus negeri dan swasta. Padahal, dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, ada ketentuan yang menyebutkan pada pertengahan 2014 mendatang, atau dua tahun setelah UU itu disahkan, semua kampus yang beroperasi harus memiliki akreditasi institusi dan program studi. "Sudah makin dekat, tapi persiapannya minim, saya ragu aturannya bisa benar-benar diterapkan," kata Edy, Ahad 29 Desember 2013.

Edy mengatakan program APTISI untuk membentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), yang menerima wewenang memberi akreditasi program studi di kampus swasta, mandeg karena kelambanan Kemendikbud. Sampai sekarang, dia melanjutkan, belum ada peraturan menteri untuk menjabarkan banyak hal detail sebagai kerangka kelembagaan dan pola kerja LAM. "LAM mandeg karena kami baru menyusun konsep umumnya saja, perlu ada peraturan menteri turunan UU Dikti tersebut," kata Edy.

Karena itulah, Edy pesimistis penegakan aturan akreditasi kampus bisa terlaksana secara menyeluruh pada pertengahan 2014. Dia menilai jatah waktu setengah tahun tidak akan cukup bagi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN) PT untuk menilai akreditasi institusi dan program studi ribuan kampus di Indonesia. "Kampus swasta saja ada 3600, belum lagi kampus negeri ada banyak yang belum mendapatkan akreditasi," ujar Edy.

Dia memperkirakan hambatan beban yang terlalu berat untuk menerapkan aturan akreditasi kampus akan menyebabkan penegakan ketentuan yang asal-asalan. Edy memperkirakan semua kampus akan diminta untuk mendaftarkan pengajuan akreditasi institusi dan program studinya saat mendekati tenggat penegakan aturan pada pertengahan 2014. "Tapi, model penegakan aturan seperti ini tidak mendidik dan tidak adil. Pintar atau tidak nilainya jadi sama," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Edy berpendapat selama ini Kemendikbud dan Dikti terlalu lambat untuk mempersiapkan aturan operasional turunan UU Dikti yang baru disahkan pertengahan 2012 lalu. Dia mengamati masih ada puluhan peraturan menteri (Permen) dan peraturan pemerintah (PP) yang belum dibentuk untuk penjabaran pasal-pasal di UU tersebut. "Harusnya sudah ada sekarang (semua PP dan Permen turunan UU Dikti)," kata dia. "Mungkin kondisi ini akan disiasati dengan pasal-pasal peralihan."

Dalam catatan Tempo, sampai akhir 2013, di DIY baru beberapa kampus swasta menuntaskan pembaruan nilai akreditasi institusi atau sebagian program studinya. Kampus-kampus itu seperti UMY, UII, UAD, UAJY dan beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya lagi. Namun, jumlah itu masih terbilang sedikit ketimbang jumlah kampus swasta di DIY yang mencapai 130-an dengan program studi sebanyak 500-an.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

10 jam lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

7 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

13 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?


Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

26 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,


Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

27 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus


Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

28 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.


Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

31 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.


Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

33 hari lalu

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat rilis kasus TPPO jaringan internasional di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. Satgas TPPO Polri mengungkap 4 kasus TPPO jaringan internasional, diantaranya pengungkapan jaringan TPPO dengan modus mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Arab Saudi dan Jepang serta perdagangan anak di Sulawesi Tengah dan Bekasi dengan mendapat keuntungan mencapai Rp23 juta per orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.


OIKN Gandeng Kerjasama 3 Universitas Belanda di IKN, Berikut Respons Universitas Itu

34 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono ketika ditemui dalam acara Nusantara Fair 2024 Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
OIKN Gandeng Kerjasama 3 Universitas Belanda di IKN, Berikut Respons Universitas Itu

Tiga kampus global dari Belanda jalin kemitraan dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) di IKN.


Bareskrim Sebut 33 Universitas di Indonesia Diduga Terlibat Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman

35 hari lalu

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat rilis kasus TPPO jaringan internasional di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 27 Juni 2023. Satgas TPPO Polri mengungkap 4 kasus TPPO jaringan internasional, diantaranya pengungkapan jaringan TPPO dengan modus mengirimkan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Arab Saudi dan Jepang serta perdagangan anak di Sulawesi Tengah dan Bekasi dengan mendapat keuntungan mencapai Rp23 juta per orang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Sebut 33 Universitas di Indonesia Diduga Terlibat Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman

Sebanyak 1.047 mahasiswa diduga menjadi korban perdagangan orang modus program fereinjob di Jerman.