TEMPO.CO, Surabaya - Kota Surabaya kembali menyabet penghargaan Anugerah Parahita Eka Praya 2013. Surabaya meraih penghargaan ini sebanyak enam kali secara beruntun sejak 2008.
"Penghargaan ini merupakan penyemangat dan motivasi Pemerintah Kota Surabaya untuk semakin meningkatkan pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak anak, khususnya di Surabaya," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menerima penghargaan di Sasana Krida Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2013.
Baca Juga:
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB), Nanis Chairani, mengatakan Surabaya layak mendapatkan penghargaan ini. Surabaya dianggap telah menerapkan beberapa kebijakan dan inovasi pro perempuan dan anak. Di antaranya, bus kota perempuan, penyediaan smoking area, ruang menyusui di tempat publik dan taman kota, serta Griya Werdha Kota Surabaya.
"Ada juga pemakaman untuk lansia, posyandu remaja, tim negosiator perempuan, Surabaya Gender Award, Kecamatan Ramah Anak Award, dan kelompok perempuan berbasis kerajinan," ujar Nanis.
Selama ini, Pemerintah Kota Surabaya juga telah melaksanakan program-program pemberdayaan perempuan. Misalnya, berbagai pelatihan keterampilan untuk perempuan, pelatihan UKM untuk perempuan melalui program pahlawan ekonomi, pembentukan koperasi perempuan, serta menyiapkan sarana dan prasana untuk perempuan.
Penghargaan ini diberikan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Ibu ke-85 tahun 2013. Diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Risma tampak sumringah.
Presiden SBY hadir didampingi Ani Bambang Yudhoyono. Tampak juga Wakil Presiden Boediono beserta istrinya, Herawati Boediono. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II juga hadir didampingi istri.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler
Ratu Atut Pernah Minta Rano Mundur
Pendekar Berbaju Hitam Datangi Rumah Atut
Atut Tersangka, Keluarga Menangis dan Berkabung
Jadi Tersangka, Atut Dikabarkan Terus Menangis