TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin mengatakan, sebab rusuh Lembaga Pemasyarakatan Palopo, Sulawesi Selatan, bukan karena overload. Rusuh itu disebut murni provokasi seorang narapidana.
"Penghuni Lapas Palopo tak melebihi kapasitas," kata Amir di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 15 Desember 2013.
Kendati tak besar, kata Amir, kerusuhan menyebabkan 22 ruangan lapas rusak. Beberapa bagian lapas juga sempat terbakar. Pada saat kejadian, terdapat 280 narapidana menghuni lapas tersebut. "Tak ada korban," kata Amir.
Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu kemarin. Kerusuhan itu menyebabkan empat orang luka, yaitu dua penghuni lapas, kepala lapas, dan seorang petugas pengamanan lapas.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, kejadian bermula ketika seorang napi bernama Riti tiba-tiba memukul kepala dan kaki kepala lapas. Riti kemudian dibawa ke portir. Namun, saat di portir itu, Riti memprovokasi napi lainnya hingga melempari kaca-kaca dan membakar beberapa ruangan lapas. Riti saat itu merupakan napi yang diisolasi karena kerap mengganggu napi perempuan. "Napi perempuan dan pria memang bercampur di sana. Tapi selnya tetap terpisah," kata Amir.
Menurut Amir, Riti yang dianggap sebagai provokator kerusuhan sudah ditahan. Kondisi lapas juga disebut sudah mulai kondusif. Kendati demikian, petugas gabungan lapas, polisi, dan TNI terus berjaga-jaga di dalam dan luar lapas.
KHAIRUL ANAM
Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN