TEMPO.CO, Kupang - Aparat Satuan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melakukan pengusutan kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk siswa SMP se-Kota Kupang senilai Rp 23 miliar tahun 2011-2012.
Dana BOS itu dikelola Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kota Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun, dalam pelaksanaannya diduga telah terjadi manipulasi data penerima. Sehingga dari total dana Rp 23 miliar, penyaluran dana senilai Rp 12,7 miliar diduga fiktif.
Penyidik Tipikor Polres Kupang Kota Bripka Rifai menjelaskan saat ini sedang dilakukan pengumpulan data, barang bukti dan keterangan (pulbaket). Semua pihak yang terkait akan diperiksa, termasuk pejabat Dinas PPO NTT, Dinas PPO Kota Kupang, bahkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. "Kami akan memeriksa Gubernur NTT,” katanya kepada wartawan, Rabu, 11 November 2013.
Menurut Rifai, pemeriksaan terhadap gubernur dijadwalkan akan dilakukan pada awal 2014. Penyidik memerlukan penjelasan gubernur terkait dengan kebijakannya sebagai kepala daerah. Sebab, dana BOS yang berasal dari pemerintah pusat masuk sebagai bagian dari pendapatan yang dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) NTT.
Rifai menjelaskan, penerima dana BOS tahun 2012 sebanyak 17.911 siswa dengan total dana yang dibagikan Rp 12,7 miliar. Namun, berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh tim Tipikor Polresta Kupang, seluruh penerima itu fiktif karena tidak sesuai dengan data yang ada. "Data itu diduga dimanipulasi oleh beberapa oknum Dinas PPO saat menyusun daftar nama siswa penerima bantuan BOS,” ujar Rifai.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya belum bisa dimintai konfirmasi. Saat dihubungi wartawan, Frans sedang berada di Jakarta. Adapun Kepala Dinas PPO NTT Klemens Meba tetap menolak memberikan keterangan kepada wartawan. Kala dihubungi di kantornya, dia tidak bisa dijumpai. Telepon genggamnya langsung dimatikan setiap kali dihubungi.
YOHANES SEO
Terpopuler:
Mahasiswi Korban Bintaro Akhirnya Meninggal
Di KPK Atut Bak Bawang Merah, Airin 'Bawang Putih'
Selesai di KPK, Airin Akan Kunjungi Korban Bintaro
Mengapa Truk BBM Berhenti di Rel Kereta Bintaro?
Ahmad Dhani Akhirnya Balas Twit Farhat Abbas
Kisah Mistis di Seputar Lintasan Kereta Bintaro
Baca SMS Bu Pur-Ani SBY, Pengacara Disetop Hakim
Korban Kereta Bintaro Dituntun Bisikan Gaib
Jokowi Naik Kereta Diesel, Warga Ulujami Histeris
Kisah Si Budeg dan Si Item 'Penunggu' Rel Bintaro