Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Akan Peringati Haul Gus Dur di Yogyakarta  

image-gnews
Sejumlah anak menyalakan lilin di Bundaran Gladak, Solo, Jateng, Selasa (5/1) malam. Peringatan tujuh hari meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diperingati dengan penyalaan lilin berbentuk tulisan Gus Dur dan pembacaan puisi. ANTARA/Hasan
Sejumlah anak menyalakan lilin di Bundaran Gladak, Solo, Jateng, Selasa (5/1) malam. Peringatan tujuh hari meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diperingati dengan penyalaan lilin berbentuk tulisan Gus Dur dan pembacaan puisi. ANTARA/Hasan
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - Sejumlah aktivis dari berbagai organisasi pegiat isu keberagaman berencana menggelar peringatan haul atau hari meninggalnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 16 dan 30 Desember 2013 mendatang. Gabungan puluhan organisasi lintas iman dan etnis itu berupaya mengampanyekan kembali gagasan-gagasan mantan Presiden keempat RI tersebut mengenai pentingnya menghormati perbedaan dan kebhinekaan di Yogyakarta.

"Kami berniat menjadikan ini momentum untuk mengevaluasi makin banyaknya kasus intoleransi di DIY akhir-akhir ini," ujar Ahmad Ghozi Nurul Islam, Koordinator Panitia Peringatan Haul Gus Dur keempat kepada wartawan di Sekretariat LKiS, Sorowajan, Bantul pada Senin, 9 Desember 2013.

Ahmad mengatakan, peringatan Haul Gus Dur kali ini digelar untuk mempertemukan banyak aktivis organisasi beda agama, etnis dan paham keislaman agar berkomitmen membela keberagaman. Dia menjelaskan, pertemuan ini diharapkan akan menjadi agenda panjang menjaga DIY dari aksi dan isu intoleransi. "Semoga daerah lain meniru. Keberagaman dan perbedaan harus jadi kekuatan bukan malah masalah," kata dia.

Anggota panitia bidang acara, Rendra Setiawan, mengatakan peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan diisi dengan beragam kegiatan yang mengampanyekan isu anti kekerasan dan intoleran atas nama agama, kesukuan dan ideologi. Menurut dia, semua segmen acara dikemas untuk mengingatkan ke publik tentang masih banyaknya kelompok yang mendukung keberagaman dan kebhinekaan di DIY. "Pesannya, kekerasan atas nama perbedaan iman, etnis dan kepercayaan tak bisa lagi ditoleransi di DIY," ujar Rendra.

Dia menjelaskan peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan diawali dengan kirab budaya di Jalan Malioboro pada 16 Desember 2013. Kirab dan pentas seni, yang diramaikan oleh perwakilan pesantren, beragam organisasi mahasiswa daerah, ormas Islam, siswa sekolah umum dan sekolah bermacam agama, itu dimulai dari halaman DPRD DIY menuju Museum Serangan Oemoem 1 Maret. "Komunitas Tionghoa juga terlibat dengan barongsainya," kata dia.

Di Museum Serangan Oemoem 1 Maret, panitia akan menggelar panggung terbuka. Sejumlah tokoh agama dan budaya sudah diundang untuk memberikan orasi budaya dan melakukan pembacaan puisi bertema penghormatan pada keberagaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka mengundang Sultan Hamengkubuwono X, Gus Mus, Sobari, Buya Syafii Maarif, Istri Gus Dur dan tokoh agama non-muslim untuk menyampaikan orasi kebudayaan. "Sebagian menyatakan pasti datang, sebagian lain belum," kata dia.

Rendra mengatakan, penyelenggara peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta berharap Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X bersedia menyampaikan orasi di acara itu. Menurut dia seruan Sultan agar DIY tetap menjadi tempat subur bagi keberagaman memiliki makna penting dalam masa-masa sekarang. "Akhir-akhir ini, ekskalasi kekerasan akibat intoleransi meningkat di DIY," kata dia.

Peringatan Haul Gus Dur di Yogyakarta akan dilanjutkan dengan acara tahlil bersama dan pengajian umum di kompleks Puro Pakualaman pada 30 Desember 2013. "Kami menggelar doa bersama untuk Gus Dur yang mengundang masyarakat umum dan tokoh lintas agama," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita populer:

Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor
Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

15 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

24 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

40 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

8 November 2023

Nusron Wahid saat menghadiri pengumuman kepengurusan baru Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 22 Januari 2018. Nusron Wahid menjabat sebagai Korbid Pemenangan Pemilu Jawa Kalimantan di Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
Nusron Wahid Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Apa Hubungan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?

Politisi Golkar Nusron Wahid menjadi Sekretaris TKN Prabowo-Gibran. Adakah hubungan kekerabatan dengan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur?


Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

6 Oktober 2023

Enam pesawat tempur F-16 Fighting Falcon TNI AU melakukan flypass dalam gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa 3 Oktober 2023. Gladi bersih yang diikuti 4.630 personel dan 130 alutsista dari tiga matra TNI tersebut digelar untuk persiapan HUT TNI pada Kamis (5/10). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Jokowi Siapkan Rp 39,47 Triliun untuk Belanja Pertahanan, Ini Jejak Anggaran Alutsista Sejak Era Sukarno

Presiden Joko Widodo atau Jokowi anggarkan Rp 39,47 triliun untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan. Ini jejak anggaran Alutsista sejak era Suk


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan sambutan saat acara catatan akhir tahun 2011 dan Haul Gus Dur ke-2 di Jakarta, Kamis (29/12). ANTARA/Prasetyo Utomo
Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.