TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Ribka Tjiptaning Proletariyati menjamin aksi solidaritas Ikatan Dokter Indonesia yang menyerbu Mahkamah Agung hari ini, Rabu, 27 November 2013 tidak mengganggu pelayanan kesehatan. Menurut dia, hanya sebagian dokter yang turun ke jalan sehingga pasien dalam kondisi darurat tetap tertangani. (Baca juga: Aksi Dokter Diminta Tak Abaikan Pasien)
"Demonya tidak diikuti semua dokter, layanan darurat dilayani, UGD (Unit Gawat Darurat) tetap berjalan, operasi juga tetap jalan," kata dia saat dihubungi, Rabu, 27 November 2013. Ribka memastikan dokter-dokter di Indonesia lebih mengedepankan sumpahnya dengan mengutamakan kesehatan masyarakat daripada kepentingannya pribadi.
Demonstrasi ini merupakan bagian dari aksi simpatik untuk dr. Dewa Ayu Sasiary SpoG bersama dengan dua orang rekannya, dr. Hendry Siagian dan dr. Hendry Simanjuntak. Para dokter itu divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dengan tuduhan melakukan malpraktek terhadap Julia Fransiska Maketey yang meninggal dunia saat melahirkan. (Baca: Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu)
Menurut Ribka, aksi solidaritas ini wajar-wajar saja sebagai wujud simpatik sesama profesi. Namun, Ribka berharap persoalan pelanggaran tetap diurus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. "Ini artinya warning agar dokter lebih hati-hati, tidak semena-mena," kata dia.
Seperti diketahui, ribuan dokter hari ini akan demonstrasi ke kantor Mahkamah Agung, Jakarta. Mereka akan berorasi soal ancaman kriminalisasi dokter. Aksi yang merupakan bagian dari keprihatinan para dokter atas kasus yang menimpa dr. Ayu ini digelar serentak di beberapa daerah di Indonesia. Perihal adanya dokter yang menggelar unjuk rasa, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) minta maaf.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler Lainnya:
Elektabilitas Jeblok, Demokrat Salahkan Media
SBY Belum Balas Surat, Oposisi Australia Khawatir
Ditolak Nur Mahmudi, Ini Kata Jokowi
Besok, Dokter Kandungan Se-Indonesia Mogok
Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia