TEMPO.CO, Jakarta - Seusai membahas upaya penanganan bencana letusan Gunung Sinabung bersama sejumlah menteri di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 26 November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung memimpin rapat lanjutan untuk membahas surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
Rapat kabinet terbatas ini dimulai sekitar pukul 15.40 WIB dan diikuti sejumlah pejabat negara. Di antaranya, Wakil Presiden Boediono, Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Wakil Menteri Luar Negeri Wardhana, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, dan Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema.
Gaya berpakaian SBY saat memimpin rapat terlihat berbeda dengan biasanya. Ia mengenakan jaket hitam menutupi baju safari yang dipakainya. Tak cuma SBY yang "berdandan" menggunakan jaket. Boediono, Dipo Alam, Sudi Silalahi, dan Djoko Suyanto juga mengenakan jaket berwarna serupa dengan SBY. Suhu udara di Kantor Kepresidenan memang terkenal cukup dingin. Menurut pantauan Tempo, suhu udara di kantor itu sering berada pada posisi 15 derajat Celcius.
Adapun rapat bakal membahas surat balasan Abbott dalam kaitan dengan tindak penyadapan oleh intelijen Australia. SBY mengatakan, pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk menyikapi surat Abbott. "Agar apa yang terjadi beberapa saat yang lalu tidak terulang kembali dan agar langkah-langkah ke depan itu harus diawali adanya saling percaya antara Indonesia dan Australia," SBY menjelaskan.
PRIHANDOKO
Baca juga:
SBY Pimpin Rapat, Bahas Surat Abbott
Penyadapan: Indonesia Tak Perlu Tegur Singapura
Hacker Indonesia Bobol Situs Polisi Australia
Saat Mahasiswa Abbott Lulus dengan Nilai Pas-pasan