TEMPO.CO, Kediri - Misteri penyebab bunuh diri anggota Kepolisian Resor Nganjuk Brigadir Satu Bambang Setiawan terungkap. Polisi menemukan rekaman suara berisi pengakuan korban bahwa dirinya telah mencuri dompet milik tetangganya. Wakil Kepala Polres Nganjuk Komisaris Aditya Puji menduga rekaman itu dibuat beberapa jam sebelum kematian korban.
Dalam rekaman audio tersebut, Bambang mengaku dengan sengaja mencuri dompet milik Siti Rodiah pada 11 November 2013 lalu. Tak hanya mengambil uang tunai sebesar Rp 700 ribu di dalam dompet, Bambang juga menarik uang Rp 650 ribu dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia milik Rodiah.
Menurut Aditya, rekaman berdurasi 17 menit yang dibuat oleh Didik, suami Siti Rodiah, ini berisi percakapan korban dengan Didik. Selain mengakui perbuatannya, Bambang juga meminta kepada Didik agar mencabut laporannya ke polisi dan menyelesaikan secara kekeluargaan. Sebab kasus pencurian ini sudah dilaporkan ke Polres Nganjuk oleh keluarga Rodiah. Diduga karena merasa malu, Bambang akhirnya nekad mengakhiri hidupnya dengan menembak dada. "Tapi kami masih mendalami lagi apakah benar ini motifnya," ujar Aditya, Selasa, 26 November 2013.
Kematian Bambang sejalan dengan analisa dokter kejiwaan Polri, dr Ronny Subagya, yang menduga korban mengalami gangguan psikologis spesifik. Menurut Ronny, Bambang tergolong dalam kelompok yang memiliki status sosial bagus di mata masyarakat. Sehingga, ketika terjadi sesuatu yang mengancam kehormatannya, dia mengalami depresi hebat. Serangan ini bisa mendadak dan bisa menimbulkan reaksi berlebihan jika dia tidak bisa beradaptasi.
Kasus pencurian yang dilakukan Bambang sebenarnya sudah menjadi rumor di lingkungan sekitar korban di Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan Warujayeng, Nganjuk. Sejumlah tetangga mengaku sudah mendengar kisah pencurian tersebut. "Kalau soal (pencurian) itu sih sudah banyak yang dengar," kata Tulus, salah seorang tetangga.
HARI TRI WASONO