TEMPO.CO, Surabaya - Mendukung proyek Angkutan Massal Cepat (AMC), Pemerintah Kota Surabaya juga sedang mempersiapkan pengadaan feeder dan angkutan kota. Kedua angkutan ini berfungsi sebagai kendaraan transit dari tempat pemberhentian trem dan monorel ke lokasi tujuan.
Kepala Bappeko Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, pada 2014 nanti, Pemerintah Kota Surabaya sudah mulai melakukan peremajaan angkutan kota dan menyesuaikan rute. "Angkot akan dipersiapkan lebih dulu. Jadi, waktu trem dan monorel ada, angkotnya juga sudah langsung jalan," kata Agus kepada Tempo, Senin, 25 November 2013.
Baca Juga:
Menurut Agus, angkot akan diremajakan sebagai feeder (angkutan pengumpan) dan bus sebagai trunk. Rencananya, akan ada 1.038 feeder, 545 trunk, dan 39 kendaraan AMC (trem dan monorel). Feeder melayani 34 trayek, dan 14 trayek untuk trunk.
Angkutan trunk akan berbentuk seperti minibus dengan panjang 6,3 meter berkapasitas 24 penumpang. Sedangkan feeder lebih mirip minivan dengan kapasitas 11-17 penumpang.
Penumpang yang turun dari trem dan monorel bisa menggunakan feeder ataupun trunk ke tempat tujuan berikutnya. Perpindahan dari AMC ke feeder atau trunk yang ditempuh kurang dari sejam tidak akan dikenai biaya. "Kalau berpindahnya kurang dari sejam, tidak bayar. Nanti akan diketahui dari tiketnya," ujarnya.
Sistem ticketing terintegrasi pada seluruh moda, baik feeder, trunk, trem, dan monorel, dengan alternatif berlangganan, harian, atau sekali jalan. Pada kartu itu akan terdeteksi waktu keberangkatan dan kedatangan.
Selain peremajaan kendaraan, pemerintah kota akan melakukan re-routing untuk angkot yang berfungsi sebagai feeder. Anggaran yang disiapkan untuk pengadaan armada trunk sekitar Rp 818 miliar, dan Rp 189,67 miliar untuk feeder.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler Lainnya
Gara-gara Penyadapan, Popularitas Abbot Turun
Dian Sastro Utamakan Anak, Suami, dan Kuliah
Ikut Jokowi Blusukan, Megawati Punya Agenda 2014
KPK: Pemeriksaan Boediono untuk Konfirmasi JK