TEMPO.CO, Pecatu - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, lembaganya tengah menyiapkan metode enkripsi (sistem pengamanan dengan menyamarkan informasi) baru untuk melindungi data-data strategis dari penyadapan.
"Hanya dengan cara ini, kebocoran informasi bisa ditanggulangi," kata dia seusai menghadiri musyawarah nasional Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Permit) di Hotel Rich Prada Bali, Kamis, 21 November 2013.
Dalam konteks intelijen militer, kata Moeldoko, enkripsi disiapkan untuk dua aspek, yakni peralatan komunikasi dan sumber daya manusia atau operatornya. Khusus untuk aspek operator, metode yang disiapkan adalah pembinaan khusus agar informasi yang mereka kuasai tidak dibocorkan kepada pihak lain.
Moeldoko juga mengatakan, penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden dan beberapa menteri, termasuk Ibu Negara Ani Yudhoyono, sebagai kegiatan intelijen yang tidak wajar. Ada dua alasan ketidakwajaran, yakni subyek penyadapan yang tidak terkait dengan keamanan negara serta metode penggalangan informasi yang kemudian bocor. "Coba, apa hubungannya mereka (Australia) menyadap komunikasi Presiden dengan istri?" ujarnya.
Menyikapi masalah ini, Moeldoko mengatakan, TNI sudah mengambil tindakan, yakni penghentian latihan bersama dengan militer Australia. Salah satu bentuknya adalah pemulangan enam pesawat F-16 Fighting Falcon yang mengikuti acara latihan bersandi Elang AusIndo di Darwin, Australia. "Kemarin perintah persiapan diturunkan, siang ini harus sudah pulang," katanya.
Selain latihan Elang AusIndo yang dilakukan TNI Angkatan Udara, Moeldoko juga menginstruksikan penghentian latihan bersama antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Laut dengan Australia.
TNI Angkatan Darat dan Royal Australian Army diketahui tengah menjalani dua latihan, yakni Kartika Burra dan Dawn Komodo. Sedangkan TNI Angkatan Laut berencana menggelar latihan bersama dengan Royal Australian Navy dengan sandi New Horizon TTX, Latma Initial Planning Conference KAKADU dan Observer Ex Black Carilion.
Moeldoko mengatakan bahwa situasi ini harus dipahami dalam konteks pasang-surut hubungan diplomatik Indonesia Australia. Dia mengakui hal ini akan membawa dampak pada militer. Namun, kata Moeldoko, TNI menganut politik negara yang mewajibkannya untuk menuruti apa pun sikap pemerintah. "Setelah hubungan dua negara kembali baik, kerja sama militer akan dikembalikan," ujarnya.
FERY FIRMANSYAH
Berita Terpopuler:
Angelina Sondakh dan 'Rahasia' di Tangannya
Politikus Australia Mencibir SBY
Politikus Australia: Marty Mirip Bintang Porno
Krisis RI-Australia, TNI Tarik F-16 dari Darwin
Hukuman Angelina Sondakh Diperberat, KPK Girang