TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan bentrokan yang terjadi antara personel TNI dan Kepolisian RI biasanya diawali oleh kesalahpahaman.
"Masalahnya kan di jalan, lihat-lihatan. Kadang berantem-nya itu rebutan mic, rebutan pacar, sehingga terjadi benturan-benturan kecil di lapangan," ujar dia usai menghadiri HUT Bhayangkari ke-61 di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Rabu, 20 November 2013.
Namun, ia melanjutkan, kerja sama antara TNI dan Polri sudah terjalin dengan baik. "Dari atas kita sudah bukan main luar biasa," ia menambahkan.
Kemarin, terjadi bentrokan antara anggota TNI dari satuan Yonif 305 Kostrad Karawang dan anggota Satuan Brigadir Mobil Detasemen B Cikole Polda Jawa Barat. Saat ini, pelaku penyerangan sudah diserahkan ke Polisi Militer.
Bentrokan ini bermula saat anggota Satuan Pengendali Masa Polres Karawang bersama anggota Brimob Polda Jawa Barat melakukan pengamanan aksi demonstrasi buruh di halaman kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
Sekitar pukul 9.30, terjadi adu mulut antara seorang anggota Brimob dan seorang pria yang mengendarai sepeda motor. Dari adu mulut tersebut, terjadi adu fisik yang kemudian dilerai. Diketahui belakangan, pria tersebut adalah anggota Yonif 305 Kostrad Karawang.
Setelah diketahui bahwa ada anggota Yonif 305 yang terlibat, pertemuan antara kedua belah pihak langsung diadakan di kantor Bupati selama kurang lebih 2,5 jam. Setelah pertemuan selesai, sebanyak satu kompi anggota Yonif 305 mendatangi kantor Pemda Karawang dan terjadi penyerangan. Mereka mengeroyok anggota polisi yang ada di sana.
Setelah itu, para oknum anggota TNI meninggalkan lokasi kejadian dan menuju bundaran Mega Mal Karawang. Di sana, mereka merusak pos polantas dan sebuah mobil polisi. Aksi tersebut berlanjut. Pos Gatur Hero dan sebuah mobil pick-up milik kepolisian juga ikut dirusak.
TIKA PRIMANDARI