TEMPO.CO, Tulungagung - Kepolisian Resor Tulungagung melacak peredaran minuman keras oplosan yang beredar di sejumlah warung di wilayahnya. Minuman berbahan dasar arak ini telah merenggut empat nyawa pada akhir pekan lalu.
Kepala Polres Tulungagung, Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan Februanto, mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika sejumlah pemuda membeli minuman oplosan di warung Kelurahan Kampungdalem, Tulungagung, Jumat, 15 November 2013. Seusai minum bersama, empat di antaranya meninggal dalam waktu berurutan.
Penyelidikan polisi menyebutkan keempat korban, yakni Samsul, Supriyanto, Indro, dan Bledus, meninggal dengan ciri-ciri mengalami keracunan berat. Sejumlah saksi mata mengatakan mereka baru saja melakukan pesta minuman keras dengan mengkonsumsi minuman oplosan yang dijual di warung. “Bahan dasarnya arak,” kata Whisnu, Selasa, 20 November 2013.
Whisnu mengatakan, pemilik warung mengaku mendapatkan minuman oplosan itu dari seseorang bernama AS, warga Kelurahan Kenayan, Tulungagung. Pria ini memang dikenal sebagai penjual arak Bali. Saat ini polisi telah memeriksa dan menahan AS.
Polisi masih terus melacak pembuat atau pengoplos minuman maut tersebut. Apalagi, dari hasil olah tempat kejadian perkara, ditemukan bungkus obat nyamuk oles. Tidak tertutup kemungkinan minuman arak tersebut dicampur dengan obat nyamuk untuk meningkatkan kadar alkoholnya.
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati mengkonsumsi minuman yang dijual bebas. Terlebih lagi jika minuman tersebut mengandung alkohol dalam kadar tinggi.
HARI TRI WASONO
Terpopuler
Disurati Istana, Jokowi Pindahkan Pohon Palem
Indonesia Disebut Juga Sadap Australia
Farhat Abbas Sindir Wali Kota Bandung di Twitter
PDIP Tak Ingin Jokowi seperti SBY