TEMPO.CO, Manado - Keluarga korban dugaan malapraktek yang dilakukan dr. Ayu Sasiary Sp.OG meminta para dokter tidak bersikap berlebihan dalam aksi solidaritas terhadap dr. Ayu.
"Anak saya divonis mati, mereka hanya divonis 10 bulan, kenapa harus demo," kata Yulin Malengkeng, ibunda Julia Fransiska Makatey yang meninggal saat persalinan.
Yulin mengaku, dia merasa ada yang salah dengan tindakan para dokter yang sampai harus menghentikan prakteknya untuk membela orang yang menurut dia jelas-jelas melakukan kesalahan.
"Kenapa yang jelas bersalah justru dibela. Kalau bilang dirugikan, siapa yang lebih dirugikan dengan kami. Ini kan putusan hukum bukan kami," kata Yulin.
Yulin meminta agar dua orang dokter yang kini belum ditangkap, yakni dr. Hendry Siagian dan dr. Hendry Simanjuntak untuk segera menyerahkan diri dan menjalani proses hukum. "Vonisnya saja ringan kenapa harus takut untuk menjalaninya," kata Yulin.
Sebagai buntut ditahannya dokter Dewa Ayu Sasiary Sp.OG oleh Kejaksaan Negeri Manado, mulai Senin, 18 November 2013 kemarin, hingga tiga hari ke depan seluruh dokter spesialis kandungan di Sulawesi Utara memutuskan untuk mogok praktek.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Utara Dr. dr. Taufik Pasiak M.Kes M.Pd. Menurut dia, aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap kolega, yakni sesama dokter yang dinilai tak dilindungi profesinya. Padahal, menurut dia, dokter justru berjasa karena menolong orang.
Dokter Dewa Ayu Sasiary Sp.OG bersama dengan dua orang rekannya, dr. Hendry Siagian dan dr. Hendry Simanjuntak, divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dengan tuduhan melakukan malapraktek terhadap Julia Fransiska Maketey yang meninggal dunia saat melahirkan. Dr. Ayu langsung ditangkap di Balikpapan, sementara dua koleganya sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Terpopuler:
KPK Beri Isyarat Ratu Atut Terseret Kasus Korupsi
Diperiksa KPK 17 Jam, Kasir Suami Airin Pucat
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan
Begini Kisah Bertukar Pasangan di Jakarta
Disuruh Minta Maaf, Ini Jawaban PM Australia