TEMPO.CO, Batu - Danang, bukan nama sebenarnya, Guru Sekolah Dasar Negeri III Oro Oro Ombo, Kota Batu, menyangkal memutar film porno di depan murid-muridnya di ruang kelas IV. Ia mengaku memutar film polisi cilik sebagai materi pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan.
Kepada wartawan, ia mengaku awalnya memutar film polisi cilik itu lalu dilanjutkan dengan film pengetahuan anatomi tubuh manusia yang berkaitan dengan aktivitas olahraga. "Dilanjutkan dengan tes materi di dalam ruang kelas," kata Danang, Senin, 18 November 2013.
Seusai tes pelajaran, sejumlah siswa meminta Danang menayangkan film horor, film komedi, motocross, dan balap motor. Lantas guru itu menyuguhkan tiga cuplikan film lucu berjudul Funny Compilation, Funny Soldier, dan Thunder Child yang diunduhnya dari Youtube.
Setiap film diputar, kata dia, ia mengaku memberikan penjelasan mana yang baik dan mana yang tak layak diputar. Seperti foto dua tentara laki-laki dan perempuan yang tengah buang air di toilet secara bersama-sama. "Itu tak baik, jangan ditiru," katanya.
Sejumlah gambar juga menunjukkan sejumlah tentara telanjang sambil menenteng senjata api. Perempuan berpakaian seksi berdampingan dengan tentara juga ada dalam salah satu adegan film tersebut. Ruang kelas ramai, seluruh siswa yang hadir tertawa dan mengkomentari film komedi tersebut.
Sementara film berjudul Thunder Child diawali dengan pertunjukan adu ketangkasan atau free style. Sejumlah atlet motor menunjukkan kepiawaiannya menunggang si kuda besi. Di sela atraksi bermotor tersebut, seorang penonton perempuan membuka kaos dan mempertontonkan bagian dadanya. “Saya lupa kalau ada buka baju segala. Ini film lama, tak saya periksa dulu," katanya.
Ia mengaku khilaf karena tak memeriksa film yang tak layak ditonton anak-anak. Namun, ia menyatakan, dirinya telah memberikan penjelasan kepada para siswa agar tak meniru adegan tersebut.
Gara-gara film itu, sang guru dinonaktifkan dan hanya menjadi staf di Unit Pelaksana Daerah Dinas Pendidikan Kota Batu. Ia mengaku siap dimutasi dan ditempatkan di mana saja.
Dinas Pendidikan Kota Batu masih menyelidiki dan mengklarifikasi pemutaran film di ruang kelas tersebut, apakah ada unsur pornografi atau tidak, serta asal usul materi film yang ditonton anak-anak tersebut. "Jika salah, ya, dijatuhi sanksi sesuai aturan kepegawaian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Budi Santoso.
EKO WIDIANTO
Berita populer:
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Abraham Samad Minta Sutarman Hapus Praktek Setoran
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
PSK Dolly yang Tewas Diduga Berusia 14 Tahun