TEMPO.CO, Boyolali - Hujan abu yang turun pada Senin, 18 november 2013 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, membuat warga kaget. Karena hujan abu yang sekitar 15 menit mengguyur tersebut turun pukul 05:25 WIB.
"Merapi apakah meletus?" tanya Arief Adhiasto, warga Kelurahan Surodadi, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
Berdasarkan pantauan Tempo yang berada di Boyolali, awalnya terjadi gerimis pada pukul 05.05 WIB. Tak berapa lama dilanjutkan dengan suara gemirisik seolah hujan lebat. Ternyata yang turun adalah abu bercampur air hujan.
"Ternyata abu yang turun," kata Arief sambil menunjukkan bagian belakang kaos putihnya yang terkena percikan abu.
Abu Merapi yang juga bercampur dengan pasir itu menutupi jalanan beraspal. Masyarakat yang berkendara mulai mengenakan masker. Namun, ada pula yang nekat tanpa masker.
Berdasarkan rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, telah terjadi hembusan dari Merapi yang mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter pada Senin, 18 November 2013 sekitar pukul 04.50-06.00 WIB.
Hembusan disertai suara gemuruh. Letusan ini dipicu oleh gempa tektonik lokal di bawah tubuh Gunung Merapi. Sebelumnya tidak ada peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Tipe letusannya adalah letusan freatik.
Kejadian ini mirip dengan letusan pada 22 Juli 2013 lalu, yang tiba-tiba meletus pada pagi hari. Walaupun letusan hari ini lebih besar daripada letusan tersebut, status Merapi masih normal aktif (level I). Saat ini, aktivitas gunung sudah pulih kembali dan BBPTKG sedang mengevaluasinya.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Dikritik, Sutarman: Saya Akan Tersenyum dan Tenang
JK Terkesan dengan Otot Jenderal Hoegeng
Stres, Mahasiswa Terjun ke Laut
Kejaksaan Eksekusi Terpidana Mati Kasus Narkoba
Elektabilias ARB Tersandera Kasus Lapindo