TEMPO.CO, Padang - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyesalkan sikap dingin pemerintah dalam menanggapi penyadapan yang dialami Indonesia. “Harusnya reaksi yang keras,” kata mantan Panglima Kodam Jaya ini di Padang, Rabu, 13 November 2013. Sebab, kata Bang Yos, penyadapan telah mencederai kedaulatan bangsa.
Edward Snoewden membuat pernyataan yang dimuat majalah Jerman, Der Spiegel, dan harian Australia, Sydney Morning Herald. Snoewden melaporkan peta rahasia berisi 90 daftar fasilitas pengintai Amerika Serikat di seluruh dunia. Salah satu lokasinya berada di Kedutaan Besar AS di Jakarta. (Baca: Boediono Bicara Penyadapan dengan PM Australia)
Peta tertanggal 13 Agustus 2010 itu menunjukkan fasilitas telik sandi di negara-negara sekutu AS, seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepan, dan Singapura. Operasi pengintai ini diduga dilakukan dua lembaga intelejen AS, yaitu Dinas Intelejen AS (CIA) dan Badan Keamanan Nasional (NSA), melalui sebuah satgas bersama, yakni Special Collection Service. (Baca: Indonesia Sulit Buktikan Penyadapan Australia)
Menurut Sutiyoso di depan ratusan mahasiswa pada Dialog Kebangsaan di Padang, sistem pertahanan harus diperjuangan di negara ini. "Nyawa yang kita serahkan itu," ujarnya. Sistem keamanan yang bobol berarti pelecehan terhadap negara. "Harusnya pertahanan keamanan itu menjadi andalan tanpa membebankan APBN."
ANDRI EL FARUQI