TEMPO.CO, Kupang--Jumlah korban tewas akibat bentrokan antarwarga Desa Desa Lahayong dan Desa Wulublolong di Kecamatan Solor Timur, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi tiga orang.
"Sudah tiga orang tewas akibat bentrokan antarwarga di Solor itu," kata Lorens Tukan, warga Flores Timur yang dihubungi Tempo, Selasa, 5 November 2013.
Pada bentrokan yang pecah siang tadi seorang warga tewas terkena anak panah yakni Sino Watun. Sedangkan, dua korban lainnya ditemukan tewas, setelah pecah bentrokan susulan. Salah satu diantatnya yakni seorang nenek yang terbakar, dalam rumahnya yang dibakar warga yang bertikai. "Ada satu orang nenek yang terbakar dalam rumahnya," katanya.
Korban luka juga bertambah menjadi tujuh orang dari sebelumnya hanya tiga orang akibat terkena panah. Dan, jumlah rumah yang dibakar warga yang bertikai sebanyak 131 ruamh. "Tujuh orang luka dan 131 rumah dibakar," katanya.
Bentrokan antarwarga dua desa ini dipicu masalah tanah yang berbatasan antardua desa tersebut. Situasi di lokasi bentrokan masih mencekam.
YOHANES SEO
Berita populer:
SBY Lempar Kemacetan ke Gubernur, Ini Kata Jokowi
Anak Jenderal Penabrak 10 Siswa SMA Masih Saksi
Ahok Minta BPK Audit CSR DKI Jakarta
Kata Pakar Soal Bahasa Tubuh SBY