TEMPO.CO , Jakarta:Lembaga Sandi Negara sudah menyiapkan berbagai perangkat pengamanan data maupun kebijakan infrastruktur dan sumber daya manusial yang bisa dimanfaatkan pemerintah pusat dan daerah serta lembaga lain sebagai antisipasi kerawanan penyadapan oleh pihak asing.
“Lembaga Sandi Negara senantiasa meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dalam pengkajian dan pengembangan teknik-teknik pengamanan informasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi,” ujar Kepala Lembaga Sandi Negara Mayor Jenderal Djoko Setiadi kepada Tempo melalui keterangan tertulis, Sabtu, 2 November 2013.
Tentang fasilitas pengintaian di Cocos Island, Djoko mengatakan lembaganya tidak dalam posisi berkomentar. Alasannya hal itu menyangkut hubungan baik dan kedaulatan kedua negara. Harian Australia Sidney Morning Herald, Kamis lalu mengungkapkan adanya "pos penguping" di Cocos Island, 100 kilometer sebelah barat daya Jawa. Pos ini dipakai untuk mengawasi Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan komunikasi militer Indonesia. “Kita menghormati hubungan baik Indonesia-Australia,” ujar Djoko.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ihwal kabar tadi. Dalam hal ini Presiden SBY meminta Menteri Luar Negeri berkomunikasi dan mengklarifikasi ke pihak-pihak terkait.
GALVAN YUDISTIRA
Berita Terkait
SBY Klaim Perlambatan Ekonomi Sudah Diprediksi
Edward Snowden Dapat Suaka dari Rusia
SBY Janji Bantu Nelayan Jember Rp 1 Miliar
SBY Disadap, Indonesia Sulit Verifikasi
Hendak Hadang SBY, Mahasiswa 'Disandera' di Ruko