Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Bencana Ancam Semarang

image-gnews
Seorang warga berziarah ke makam ayahnya yang terendam banjir rob di Kampung Tenggang, Semarang, (7/7). Tempo/Budi Purwanto
Seorang warga berziarah ke makam ayahnya yang terendam banjir rob di Kampung Tenggang, Semarang, (7/7). Tempo/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Tiga bencana pada musim hujan mengancam Kota Semarang. Banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung diperkirakan bisa terjadi karena karakteristik geografis dan perubahan cuaca ekstrem.

“Bisa terjadi di perbukitan pesisir pantai, sementara lahan pantai di Kota Semarang makin kritis oleh penurunan permukaan tanah,” kata Iwan Budi Setyawan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Semarang, saat apel siaga bencana, kemarin.

Menurut Iwan, tiga titik rawan bencana longsor dan angin puting beliung di tiga kecamatan, yaitu di daerah perbukitan Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, dan Banyumanik. Sedangkan daerah rawan banjir terjadi di perbatasan pantai utara Jawa, meliputi Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari,dan Genuk.

Karena itu, dia sudah mengajukan tambahaan dana kebencanaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2013 Perubahan. Anggaran sebesar Rp 200 juta itu untuk pengadaan logistik kebencanaan. “Ini sebagai langkah ansitipasi,” kata Iwan.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Kota Semarang, Abel Monteiro, mengatakan telah membentuk delapan kelurahan siaga bencana. “Itu sudah dilakukan dalam kurun dua tahun terakhir,” kata Abel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Delapan kelurahan itu adalah Lempongsari, Bandarharjo, Kaligawe, Wonosari, Muktiharjo lor, Kemijen, Sukorejo, dan Jomblang. Abel menyebutkan, kelurahan-kelurahan itu memiliki karakteristik cara menghadapi bencana yang berbeda, baik banjir, puting beliung, longsor, hingga kebakaran. “Setiap kampung siaga kami fasilitasi peminjaman alat komunikasi hingga perahu karet,” katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana perlu ditanamkan. Sebab, potensi bencana tidak hanya pada musim penghujan, namun juga pada peralihan musim. “Saat pancaroba juga rawan angin puting beliung, makanya kami minta warga apel siaga,” kata Hendrar.

EDI FAISOL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.