Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Gunung Kidul Tangkap 30 Imigran Ilegal  

image-gnews
Imigran gelap. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Imigran gelap. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Gunung Kidul -Kepolisian Resor Gunung Kidul menangkap 30 imigran yang hendak menyeberangi Laut Selatan menuju Pulau Christmas, Australia Sabtu dini hari 19 Oktober 2013. Kepala Polres Gunung Kidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen menuturkan para imigran yang ditangkap  itu berasal dari empat negara yakni Somalia, Pakistan, Myanmar dan seorang dari Eritrea, sebuah negara di Benua Afrika. Rata-rata berusia 20 hingga 30 tahun. “Ada tiga orang anak kecil dan satu bayi,” kata Faried kepada Tempo Sabtu petang.

Faried mengungkapkan, para imigran itu sebenarnya tiba di Yogyakarta sejak Jumat, 18 Oktober 2013 pagi. Mereka dibawa oleh dua orang broker dari Jakarta menggunakan jalur darat menuju Yogyakarta sejak Kamis 17 Oktober malam.

Sesampai di Yogya, mereka langsung menuju pantai Krakal Gunung Kidul dan menginap di penginapan daerah itu beberapa saat. “Mereka transit di penginapan untuk menunggu kapal asal Jakarta yang dijanjikan akan menjemputnya untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Christmas,”kata dia. Setelah kapal penjemput datang di titik yang ditentukan, para broker imigran ini kemudian membawa ke 30 imigran  itu ke Pantai Baron.

Di Pantai Baron, menurut Faried, pihak broker sudah menyiapkan lima kapal kecil untuk membantu para imigran menyeberangi laut menuju kapal utama dari Jakarta yang akan mengangkut ke Pulau Christmas. “Tapi di tengah jalan, salah satu broker imigran ini lari ke arah lain sambil bawa uang dari para imigran,” kata dia. Duit itu diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Sementara satu broker imigran lain yang diduga tak paham medan laut selatan kebingungan ketika ditinggal rekannya. Akhirnya ia pun memerintahkan semua kapal kecil pengangkut imigran itu menepi di daerah Pantai Parangracuk. “Broker yang ditinggal ini mengaku tak tahu medan jadi kembali menepi,” urainya.

Sempat terjadi keributan kecil antara para imigran dan broker itu yang akhirnya memancing perhatian masyarakat. Mereka pun melapor ke Polres Gunung Kidul yang kemudian melakukan pengejaran. Faried mengaku, begitu mendengar laporan dari masyarakat, langsung meminta setidaknya empat polsek di wilayah pesisir pantai selatan segera melakukan penyisiran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyisiran para imigran itu membutuhkan waktu beberapa jam karena mereka menyebar berdasarkan asal negaranya. Polisi awalnya menangkap kelompok imigran asal Somalia. “Mereka kami temukan msih di sekitar tempat pendaratan kapal jadi gampang,” kata Faried. Selanjutnya, polisi baru menemukan kelompok Pakistan yang bersembunyi di kawasan perbukitan kawasan Saptosari.

Menurut Faried, yang paling sulit adalah menemukan kelompok imigran asal Myanmar yang berjumlah lima orang. “Mereka sudah naik bus dari Pantai Baron dan sampai ke Wonosari, jadi hampir saja keluar Gunung Kidul,” kata dia. Setelah semua imigran ditangkap, mereka lantas diperiksa di Polres Gunung Kidul.

Faried menuturkan pada Sabtu sore ini semua imigran itu telah diantar dan diserahkan ke pihak Imigrasi Yogyakarta. “Kami masih menahan anak buah kapal yang jadi broker para imigran ini untuk dimintai keterangannya,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat setelah terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu 10 Desember 2023. Sebanyak 180 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 53 orang laki-laki, 74 orang perempuan dan 53 orang anak-anak terdampar di pantai Desa Blang Raya. REUTERS/Stringer
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.


Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Wanita Afghanistan yang tinggal di Pakistan menunggu untuk didaftarkan saat pengumpulan bukti pendaftaran di kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Peshawar, Pakistan, 30 September 2021. REUTERS/Fayaz Aziz
Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.


Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Petugas mengevakuasi jasad seorang warga, setelah kapal bermuatan ratusan imigran gelap pecah di Crotone, Italia, 28 Februari 2023. REUTERS/Remo Casilli
Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat


PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

Giorgia Meloni. REUTERS
PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.


Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani (tengah) berbincang dengan salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Malaysia setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 4 Agustus 2022. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memulangkan 190 dari 3.200 PMI ilegal asal Malaysia dan selanjutnya dibawa ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi sebelum dipulangkan ke daerah asalnya. ANTARA FOTO/Fauzan
Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.


Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Foufana Abou, warga negara Pantai Gading yang tinggal di Tunisia dan ingin dipulangkan, menunggu bersama warga Pantai Gading lainnya di dekat kedutaan Pantai Gading di Tunis, Tunisia 27 Februari 2023. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.


PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri acara Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 2022 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf
PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.


46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

Warga berkumpul saat melihat lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api


46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

Petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi ditemukannya puluhan orang tewas di dalam truk trailer di San Antonio, Texas, AS 27 Juni 2022. Sedikitnya 42 orang ditemukan tewas di dalam sebuah truk trailer pada Senin di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.  REUTERS/Kaylee Greenlee Beal
46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.


50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia menunggu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.