TEMPO.CO, Jakarta - Kontributor TVRI Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aurel Do'o, diancam dibunuh oleh kelompok pendukung Bupati Ngada, Marianus Sae, usai memberitakan dugaan selingkuh Bupati dengan seorang pembantunya yang membuahkan seorang anak. "Saya diancam ketika hendak meliput demonstrasi dari kubu pendukung Bupati," kata kontributor TVRI Aurel Do'o, yang dihubungi Tempo, Jumat, 18 Oktober 2013.
Bupati Ngada Marianus Sae diduga melakukan skandal dengan mantan pembantunya, Maria Natalia Sisilia, hingga melahirkan seorang anak yang bernama Paulus Reynaldi Sae. Kasus ini terjadi setahun yang lalu.
Menurut Aurel, dia mengaku mendapat informasi bahwa rumah ketua Forum Pejuang Penegakan Motalitas Bangsa Ngada Yonas Mita diserang kelompok massa pendukung Bupati Ngada. Mendapat informasi itu, Aurel langsung menuju ke tempat kejadian perkara. "Namun, beberapa menit merekam, saya diteriaki oleh warga sekitar, 'Cari juga wartawan dari Mataloko'. Saya tahu yang dimaksud itu saya," katanya.
Mendengar itu, Aurel mengatakan memutuskan meninggalkan TKP dan menyelamatkan diri di rumah keluarga. "Saya sudah laporkan pengancaman itu ke polisi, tetapi baru melalui pesan singkat," katanya.
Bupati Ngada, Marinaus Sae, yang dihubungi Tempo mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan pengancaman terhadap wartawan itu. Namun, ia menganggap wajar ancaman terhadap wartawan itu. "Wajar saja kalau pendukung saya marah, kalau beritanya tidak objektif," katanya.
Dia beralasan, pendemo menolak Bupati hanya 17 orang, sedangkan yang mendemo mendukungnya berjumlah tiga ribu orang. "Wartawan justru balik. Demo tolak Bupati tiga ribu orang. Itu kan tidak sesuai fakta," katanya.
YOHANES SEO
Berita Lainnya:
Ani Yudhoyono Marah di Instagram, Pakai Kata Bodoh
Detik-detik Pembunuhan Holly Angela Versi Polisi
Lurah Susan Berkerudung, Pimpin Acara Kurban
Raih Anti-Corruption Award, Ini Reaksi Ahok