TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana memberikan pengarahan antikorupsi kepada pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Jumat, 11 Oktober 2013. Bertempat di Graha Pengayoman, kantor pusat Kementerian Hukum dan HAM, Denny tak banyak bicara.
Secara singkat, dia mengajak peserta menonton film pendek antikorupsi berjudul Selamat Siang Risa. "Ada beberapa segmen dalam film ini yang harus Anda pahami semua," kata Denny kepada para pegawai. Dia meminta para pejabat dan pegawai menyaksikan film tidak dengan panca indera mata dan telinga saja. "Tapi melihat dengan batin dan nurani."
Seketika ruangan yang berukuran sekitar 70 x 30 meter itu pun gelap. Hanya lampu sorot dari pemutar film yang menyala terang. Film yang dibintangi Tora Sudiro dan Medina Kamil itu disaksikan oleh sekitar 300 pasang mata.
Film itu bercerita tentang Tora Sudiro yang berperan sebagai Woko. Dia bekerja sebagai pegawai rendahan di sebuah gudang beras daerah. Film ini mengambil latar tahun 1990-an. Woko tinggal bersama istri dan kedua anaknya di sebuah rumah yang sangat sederhana. Istri Woko tak tinggal diam. Dia ikut membantu suaminya dengan membuka jasa jahit pakaian kecil-kecilan.
Dalam film digambarkan Woko tiap hari berangkat kerja mengendarai Vespa butut. Pakaian kerja dia pun tampak ala kadarnya, tetapi rapi. Di kantor, Woko kerap melihat atasannya menerima amplop suap dari pengusaha beras yang ingin menimbun beras demi meraup untung.
Suatu ketika keluarga Woko mendapat cobaan. Anak bungsu Woko sakit, beras untuk makan sehari-hari habis. Uang simpanan keluarga tinggal beberapa lembar ribu rupiah. Di tengah cobaan itu muncul seorang pengusaha beras ke rumah Woko. Pengusaha itu meminta agar Woko mau diajak bekerja sama menimbun beras. Duit jutaan rupiah ditaruh pengusaha itu di atas meja tamu Woko. Pria jujur itu pun lembut meski tegas menolak suap. Istri Woko hanya bisa menangis haru mendengar kejujuran dan integritas sang suami dari balik tembok kamar.
Waktu pun berjalan cepat, anak sulung Woko, Risa--yang diperankan Medina Kamil--beranjak dewasa. Dia bekerja sebagai pejabat negara. Risa didatangi seorang pengusaha yang ingin menyuap dengan mengharap bantuan.
Duit dolar Amerika Serikat terselubung dalam satu amplop ditolak mentah-mentah oleh Risa. Rupanya dia sangat terilhami nasehat sang ayah yang jujur dan berintegritas. Film pendek berdurasi 18 menit itu pun usai. Denny beharap pejabat dan pegawai meniru tokoh Woko dan Risa. "Kejujuran dan integritas kita harus tetap terjaga."
INDRA WIJAYA
Berita Lainnya:
Andi Mallarangeng: Saya Siap Ditahan
Tiga Sopir Ketiban 'Pulung' dari Kasus Tuannya
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu
Gaji Hakim Konstitusi Cukup buat Lima Istri