Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Banyak Bencana, Sedikit Biaya  

image-gnews
Syamsul Maarif. TEMPO/ Tony Hartawan
Syamsul Maarif. TEMPO/ Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, mengatakan di Indonesia dalam setahun rata-rata terjadi 1.990 kasus bencana alam. Pada 2011, sebanyak 2.060 kasus dan pada 2012 sebanyak 1.843 kasus.

Namun, untuk penanganan dan penanggulanggannya, tersedia anggaran Rp 30 triliun yang berasal dari APBN. Dari jumlah tersebut, yang dialirkan melalui BNPB hanya Rp 3 triliun. Selebihnya dikelola oleh 37 kementerian, yang mencapai Rp 13,5 triliun.

Menurut Syamsul, jumlah anggaran tersebut jauh dari yang dibutuhkan. Apalagi, hanya sekitar 5 persen dari pemerintah provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota yang biaya penanganan dan penanggulangan bencana dalam APBD-nya cuma 1 persen. Daerah lainnya malah kurang dari 1 persen. “Dana yang tersedia kurang dari semestinya,” kata Syamsul Maarif kepada wartawan seusai acara pembukaan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Mataram, Senin, 7 Oktober 2013.

Syamsul menjelaskan, ada 14 macam bencana yang menimpa berbagai daerah di Indonesia. Sebelumnya, banjir pada urutan pertama, tapi kini yang teratas adalah akibat terjadinya puting beliung. Disusul bencana banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi. Menurut Syamsul, BNPB harus membantu pembiayaan penanganan dan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang anggarannya kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, Syamsul menyesalkan kecenderungan pemerintah daerah memindahkan personel Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah yang sudah menjalani pelatihan keterampilan di bidangnya. Bahkan, pemerintah daerah menempatkan pejabat dan personel yang lanjut usia. Padahal BPPD memerlukan personel yang masih kuat dalam penanggulangan bencana.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Amin menjelaskan, pembiayaan yang disediakan sebanyak 10 persen dari APBD NTB sebesar Rp 2,3 triliun. Namun, pos pembiayaannya ditempatkan pada pos anggaran tidak terduga.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.