TEMPO.CO, Kupang - Warga Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, menyambut gembira penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan tarian ronggeng. Tarian itu sebagai bentuk kekecewaan atas penolakan MK terkait gugatan calon Bupati Kornelis Kodi Mete.
"Itu reaksi kekecewaan dari warga Sumba Barat Daya atas penolakan gugatan oleh MK," kata calon Bupati Sumba Barat Daya Kornelis Kodi Mete yang dihubungi Tempo, Sabtu, 5 Oktober 2013.
Menurut dia, MK tidak pernah mempertimbangkan bukti-bukti gugatan yang dibawa ke MK dan langsung memutuskan menolak gugatan itu. Padahal, pihaknya sudah berupaya membawa 144 kotak suara ke Jakarta untuk diperiksa hakim MK. "Ada apa, sehingga kotak suaranya tidak dibuka dan dihitung hakim MK," katanya.
Dengan penangkapan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK terkait suap sengketa pilkada, katanya, muncul dugaan bahwa Akil juga menerima suap dari sengketa pilkada SBD. "Bisa saja Akil juga menerima suap dari pilkada SBD," katanya.
Karena itu, pihaknya sangat mendukung sikap KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan suap sengketa pilkada yang dilakukan Akil. "Akil biang kerusuhan pilkada di Sumba Barat Daya," tegasnya.
Akil Mochtar ditangkap KPK karena diduga menerima suap sebesar Rp 4 miliar pada sengketa pilkada Gunung Mas.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Sehari Sebelum Ditangkap, Akil `Curhat` Soal Tempo
Misteri Lingkaran Ikan Buntal Terjawab
Kronologi Lengkap Penangkapan Akil Mochtar
Penangkapan Akil Mochtar Dimuat di Seluruh Dunia
Ide Akil, Miskinkan dan Potong Jari Koruptor
Suswono: Bunda Putri Bawa Adik Wapres Boediono
Bapak Siap Dipotong Jari? Akil Mochtar Emosi