TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto meminta agar syarat pendidikan calon presiden minimal sarjana. Dia beralasan, tanggung jawab presiden besar sehingga perlu syarat minimal pendidikan.
"Camat saja sarjana, masak presiden SMA," kata Wiranto saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu, 2 Oktober 2013. Dia mengatakan, pemimpin Indonesia akan menghadapi perubahan global sehingga syarat ini menjadi penting. "Seorang presiden yang membawa rakyat ke persaingan global tanggung jawabnya besar."
Wiranto juga meminta tidak ada dikotomi tokoh lama dan tokoh baru. Dia juga berharap tidak dijustifikasi sebagai tokoh lama meskipun sudah pernah mencalonkan diri menjadi calon presiden. Dia mencontohkan Abraham Lincoln yang terpilih setelah gagal enam kali dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. "Dia menjadi presiden terbaik."
Dia menuturkan, di tengah persaingan global, sumber daya kehidupan makin terbatas. Negara memiliki banyak tantangan untuk menghidupi warganya. Karena itu, diperlukan pemimpin yang memiliki kompetensi, tahu masalah, dan berani mengambil keputusan. "Dibutuhkan pemimpin yang kompeten, berpengalaman, pengetahuan, dan perilaku yang terpuji," kata dia.
Karena itu, dia menilai rumusan mengenai syarat calon presiden akan menghasilkan pemimpin yang tidak sehat. Dia berujar, seharusnya setiap partai politik peserta pemilu berhak mengajukan calon presiden. Inilah alasan mengapa Hanura mendeklarasikan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. "Presidential threshold sekian persen akan mengebiri hak politik rakyat untuk mendapatkan presiden berkualitas," kata dia.
Tak hanya itu, Wiranto juga meminta presiden terpilih melepaskan jabatannya di partai politik. Ketika seseorang dipilih oleh rakyat, tanggung jawabnya adalah kepada rakyat dan lepas dari partai politik. "Sehingga dia fokus pada rakyat," kata dia.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji
Berita lainnya:
Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Melongok Lobi Meja Makan ala Jokowi
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia
Ilmuwan Temukan 1.000 Planet Alien
Ketika Hakim Konstitusi 'Dipaksa' Berbahasa Jawa