TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Teknik Televisi Republik Indonesia, Erina H.C. Tobing, keberatan atas langkah Dewan Pengawas TVRI yang akan memecat dia dari jabatan. Menurut Erina, sebelum rencana pemecatan itu disampaikan, tak ada surat peringatan atau teguran atas kinerja dia selama 17 bulan menjabat. “Saya terkejut dan merasa dizalimi,” kata Erina sambil terisak dalam rapat dengar pendapat direksi TVRI dengan Komisi Komunikasi Dewan Perwakilan Rakyat, 1 Oktober 2013.
Dia merasa tindakan Dewan Pengawas TVRI itu tak adil. Mendengar Erina menangis, seorang anggota Komisi Komunikasi meminta kepada pimpinan rapat untuk menggelar rapat tertutup setelah pembahasan rencana anggaran TVRI selesai. Permintaan itu dipenuhi pimpinan rapat.
Irwan dan Erwin sudah menyerahkan surat pengunduran diri. Direktur Keuangan Eddy Machmudi Effendi juga mundur karena tak memperoleh izin Kementerian Keuangan, tempatnya bernaung. Kini, tinggal Direktur Umum Tribowo Kriswinarno yang dipertahankan.
Erina menuturkan, saat dipecat, dia sedang berkonsentrasi menambah pemancar dan transmitter di berbagai daerah untuk persiapan siaran Pemilihan Umum 2014 dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bali, awal Oktober ini. "Mengapa tiba-tiba dipecat?" kata pegawai negeri sipil yang sudah 34 tahun di TVRI ini. Dia mengklaim TVRI ingin menyelesaikan program digitalisasi penyiaran TVRI pada akhir tahun ini.
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Elprisdat M. Zen, belum bisa dimintai tanggapan kemarin. Telepon dan pertanyaan lewat pesan pendek yang dikirim Tempo belum berbalas. Tapi, akhir pekan lalu, Elprisdat mengatakan, keputusan Dewan Pengawas akan memecat Direktur TVRI semata-mata diambil berdasarkan kinerja mereka yang tak kunjung membaik setelah dievaluasi. Bahkan, keputusan itu sudah diambil pada awal September lalu. “Tanpa ada siaran konvensi pun, mereka akan kami berhentikan,” kata dia.
Di tengah kisruh manajemen TVRI gara-gara menyiarkan acara konvensi Partai Demokrat selama 2 jam 23 menit pada 15 September lalu, pada hari itu juga Farhat Syukri mengajukan anggaran Rp 300 miliar ke DPR untuk program Pemilu 2014. Anggaran ini bagian dari rancangan anggaran TVRI tahun depan yang mencapai Rp 1,075 triliun. Lebih tinggi daripada anggaran tahun ini yang besarnya Rp 864 miliar.
SUNDARI | KHAIRUL ANAM
Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia