TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menyatakan perekaman e-KTP (kartu tanda penduduk elektronik) sudah mencapai 175 juta hingga hari ini. Kementerian tinggal mengejar 15 juta lagi untuk mencapai angka 190 juta penduduk pada akhir tahun ini.
"Tapi yang teridentifikasi data center baru 153 juta. Yang lain sedang proses, ada yang diambil datanya dari daerah-daerah, ada yang kami minta inject datanya ke server kecamatan," kata Irman pada Tempo, Kamis, 26 September 2013.
Angka yang teridentifikasi terdiri atas perekaman online di kecamatan untuk di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, perekaman online di luar DKI Jakarta, dan perekaman offline di pesantren-pesantren.
Angka yang belum teridentifikasi, misalnya yang di pesantren, Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA), serta gereja. "Yang di pesantren tidak secara langsung teridentifikasi. Setelah seminggu di-inject ke server, baru lah masuk ke data center," kata Irman.
Akan tetapi, kata Irman, Kementerian menjemput bola untuk memaksimalkan proses perekaman. Bahkan untuk memaksimalisasi, dia memerintahkan perekaman e-KTP pada hari Sabtu.
Baca Juga:
Akan tetapi, target selesai akhir tahun ini tidak berlalu untuk Papua. "Kalau Papua belum selesai di 2013 kami lanjutkan pada 2014," katanya. Di Papua, perekaman e-KTP masih di bawah 50 persen. "Karena keterbatasan SDM dan kondisi topografi, serta keacuhan mereka karena tak butuh e-KTP," katanya.
FEBRIANA FIRDAUS
Terhangat:
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal
BeritA Terkait:
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Riwayat Kesehatan Mun'im Idris
Ini Penyebab Kematian Bung Karno Versi Mun'im
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas