TEMPO.CO, Jakarta - Calon Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, I Wayan Sukerta, mengaku mengidolakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pengakuan ini membuat anggota tim seleksi Dirjen Pemasyarakatan, Imam Prasodjo, bertanya kepadanya.
"Apa gebrakan yang akan Bapak lakukan? Kalau Jokowi kan suka melakukan gebrakan," kata Imam saat tes wawancara calon Dirjen Pemasyarakatan di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jumat, 27 September 2013.
Wayan tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Dia terdiam agak lama. Sejenak kemudian Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara itu mengatakan akan membenahi LP.
Namun, Imam tak puas dengan jawaban itu. Menurut dia, pembenahan LP merupakan hal yang umum. Dia menginginkan hal yang lebih spesifik. "Jokowi membenahi Tanah Abang, membenahi banjir. Kalau Bapak jadi Jokowi-nya, LP gimana?" ujarnya.
Wayan mengatakan akan mengatasi masalah kelebihan kuota yang dialami hampir seluruh LP di Indonesia. Caranya dengan mengoptimalkan percepatan program pemberian bebas bersyarat dan cuti bersyarat, yang menjadi kewenangan kantor wilayah. Dia juga mengatakan akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyikapi hal itu.
I Wayan Sukerta bukan orang baru dalam lingkungan pemasyarakatan. Ia pernah menjadi Kepala LP IIB Takalar, Kepala Rutan Klas I Makasar, Kepala LP Klas IIA Bogor dan selanjutnya memimpin LP Klas IA di Madiun, Malang, dan Cipinang.
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal | Info Haji
Berita lainnya:
Jokowi Blusukan Masuk The New York Times
Akbar Tanjung Kaget Jokowi Dapat Peci Gus Dur
Cara Mun'im Ungkap Kasus Munir
Surat Edaran Prudential Tentang Klaim Asuransi AQJ