TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan Pemerintah Kota Surabaya akan melibatkan pihak swasta dalam pengelolaan sampah di Lokasi Pembuangan Sampah (LPA) Benowo Surabaya. "Kami tidak memiliki pengalaman dalam mengelola sampah, jadi harus melibatkan pihak luar," katanya kepada Tempo, di Balai Kota Surabaya, Jumat, 27 September 2013.
Menurut Risma, saat ini Pemkot Surabaya sudah membentuk tim yang terdiri atas akademisi dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, pakar ekonomi dan hukum, Badan Perencanaan Pembangunan, dan Kementerian Dalam Negeri. Tim inilah, menurut Risma, yang bertugas mengurusi persoalan teknis dalam proses Joint Operation (JO), seperti penentuan pemenang tender dan penentuan harga dalam pengelolaan sampah yang sudah terkumpul di LPA Benowo Surabaya.
Dalam JO ini, kata Risma, Pemkot tidak mencari keuntungan. Baginya, yang terpenting adalah ribuan ton sampah di LPA Benowo bisa diatasi dengan baik. "Coba kalian cek, di dunia tidak ada pengelolaan sampah itu untung," ujarnya.
Risma juga mengatakan tak mudah mengelola LPA karena banyak ditentang masyarakat yang hidup di sekitar LPA. "Siapa yang mau rumahnya ditempati sampah, tidak ada yang mau," katanya.
Tahun ini pengelolaan sampah ditangani oleh PT Sumber Organik (SO) dengan anggaran Rp 52 miliar. Sementara tahun depan akan naik menjadi Rp 62 miliar. "Nanti akan kami evaluasi lagi. Yang jelas mengelola sampah memang membutuhkan dana yang besar," kata Risma.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Ini Pengakuan Tersangka Penyekap Penjual Kopi
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama