TEMPO.CO, Bangkalan--Sebanyak 315 ribu warga di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, hingga kini belum melakukan rekam data kartu penduduk elektronik. Kepala Bidang Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bangkalan Sayuti mengatakan, sebagian besar warga di 18 kecamatan yang belum rekam data e-KTP tersebut tinggal di dusun terpencil atau sedang merantau. "Baru terealisasi 507 ribu jiwa dari 822 ribu yang wajib punya elektronik KTP," kata Sayuti, Rabu 25 September 2013.
Namun dari 507 ribu warga yang sudah terekam data KTP elektronik, ada 25 ribu kartu yang belum dicetak oleh Kementrian Dalam Negeri. "Informasinya lagi, dari 482 ribu kartu yang sudah dicetak, ada 334 keping yang rusak cetakannya," ujar Sayuti.
Agar proses rekam data ektp di Bangkalan selesai sebelum januari 2014, Sayuti gencar melakukan jemput bola khusus untuk warga yang tinggal di desa-desa terpencil atau yang sulit dijangkau kendaraan. "Meski sudah jemput bola, sangat minim yang mau direkam ke e-KTP," katanya.
Sayuti menambahkan, selain ke desa-desa, jemput bola juga dilakukan ke sekolah-sekolah menengah tingkat atas di Bangkalan. "Kami juga rekam data e-KTP siswa yang berusia 17 tahun ke atas," kata dia. Program e-KTP di sekolah ini, kata dia, mentargetkan 7.000 siswa terekam kartu penduduk eletronik dari 19 SMA se-Kabupaten Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI