TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perdagangan membantah tuduhan yang menyebut iklan layanan masyarakatnya digunakan untuk mempromosikan Sang Menteri, Gita Wirjawan. "Rencana kegiatan publikasi untuk tahun 2013 pun telah disusun jauh sebelum Mendag memutuskan untuk turut berpartisipasi dalam Konvensi Capres Partai Demokrat," kata Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Arlinda Imbangjaya melalui siaran persnya, Senin 23 September 2013.
Sayangnya, Arlinda tak berkomentar saat ditanya soal anggaran yang dihabiskan tahun ini untuk iklan kementeriannya.
Kegiatan publikasi Kementerian Perdagangan, kata Arlinda, telah dilakukan sejak lama dan merupakan kegiatan rutin Kementerian. Soal penayangan materi publikasi yang memuat figur Gita mulai bulan Juni 2013, menurutnya itu disebabkan proses administrasi yang tidak memungkinkan penayangan pada awal tahun.
Arlinda menyatakan, kegiatan publikasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan telah dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yaitu: Promosi Produk Dalam Negeri.
Sebelum memproduksi materi iklan, kata Arlinda, timnya telah berdiskusi untuk mengetahui materi iklan seperti apa yang dapat mempengaruhi publik agar mereka tergerak menggunakan produk buatan dalam negeri. Hasilnya menunjukkan bahwa iklan/publikasi akan lebih efektif jika menggunakan sosok tokoh yang cukup dikenal masyarakat dan kesehariannya menggunakan produk buatan dalam negeri. "Kami merasa sosok Mendag (Gita Wirjawan) sangat memenuhi kriteria tersebut," ujarnya.
Disamping itu, pemilihan Gita sebagai "model" juga mempertimbangkan bahwa menggunakan tokoh populer lainnya akan menimbulkan biaya lain yang cukup besar. "Namun tentunya untuk hasil yang lebih optimal dan memberikan dampak positif kepada masyarakat luas, kami akan melakukan evaluasi materi kampanye secara periodik," katanya.
Sebelumnya, Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melaporkan dugaan pelanggaran Gita Wirjawan ke Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy. Menurut Ray, iklan Gita semakin marak terlihat di baliho, koran, dan televisi dengan berbagai bentuk setelah Menteri itu resmi menjadi peserta konvensi. Iklan-iklan berlabel Kementerian Perdagangan tersebut diduga sebagai materi kampanye peserta konvensi.
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler:
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Valentino Simanjuntak, Si Jebret Ow Ow Ow
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Indonesia Juara, Penonton di Stadion Menangis