TEMPO.CO, Bandung - Puluhan mahasiswa Bandung memperingati tragedi Semanggi 2 yang terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, 14 tahun silam. Mereka menggelar aksi pantomime di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat pada Selasa 24 September 2013 malam.
"Kami memperingati 14 tahun peristiwa semanggi dua, yang ketika itu tepat terjadi pada hari ini," ujar Wanggi Hoediyanto, seorang mahasiswa ketika ditemui selepas aksinya. Selasa, 24 September.
Malam ini, halaman Gedung Sate seperti pemakaman umum. Sebab, belasan replika batu nisan yang terbuat dari kardus, berjejer rapi, bertuliskan 'Tragedi Semanggi'.
Wanggi Hoediyatno, mahasiswa Jurusan Teater Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), berpantomime menyebrangi lapangan Gasibu menuju Gedung Sate untuk melayat belasan kuburan itu. Dengan membawa lilin, dia menangis sambil memeluk nisan. Setelah melayat, Wanggi memegang pengeras suara dengan kepalan tangan yang diangkat, layaknya seorang mahasiswa sedang berorasi.
Selain itu, wanggi melanjutkan, aksi melawan lupa tersebut merupakan pertunjukkan para mahasiswa yang merindukan para pejuang hak asasi manusia.
Hingga saat ini, kata Wanggi, pemerintah belum dapat membereskan kasus Semanggi yang terjadi 14 tahun silam. "Melalui aksi ini, kami menyatakan kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, untuk segera menuntaskan beberapa pelanggaran yang telah memperkosa hak asasi manusia," ujar Wanggi.
Setelah Wanggi berpantomim, mahasiswa Hukum Universitas Parahyangan (Unpar), Charlie, melakukan orasinya. Menurut Charlie, aksi tersebut merupakan perlawanan mereka secara diam. Aksi itu pun merupakan aksi ke 323 mereka dan mahasiswa lainnya, semenjak 2005. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi seperti STSI, Universitas Padjadjaran (Unpad), Unpar dan Universitas Pasundan (Unpas).
Tragedi Semanggi pertama, terjadi pada 11-13 November 1998, tepat pada masa pemerintah transisi Indonesia. Tragedi tersebut menyebabkan tewasnya 17 warga sipil dan mahasiswa yang ditembaki aparat. Sementara Tragedi Semanggi dua, terjadi pada 24 September 1999, dan menewaskan seorang mahasiswa. Adapun pada tragedi semanggi dua, menyebabkan 217 korban luka - luka.
Kedua tragedi Semanggi itu, merupakan protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa.
PERSIANA GALIH
Terpopuler:
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini
Inilah Hasil Blusukan Indra Memburu Garuda Muda
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III