TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Teroris menyatakan penembak polisi, Brigadir Kepala Sukardi, di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi bukan tergolong kelompok teroris tertentu. "Tapi itu tetap masuk aksi teror, tetapi bukan teroris pelakunya," kata Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bhakti di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 19 September 2013.
Suami dari artis Bella Saphira itu mengaku petugas BNPT sampai saat ini belum berhasil mendeteksi siapa penembak itu. Begitu pula motif dan latar belakang penembakan. Meski begitu, Agus menyebut segala kemungkinan bisa menjadi latar belakang aksi mereka. "Bisa karena jaringan narkoba, kriminal, hingga kelompok pembenci polisi," kata dia.
Atau bisa juga kelompok pembenci polisi yang dimanfaatkan oleh kelompok teror. "Jadi mereka dikompor-komporin kelompok teror."
Untuk mengungkap penembakan di depan gedung KPK, Agus meminta Polri tetap bekerja keras. BNPT juga meminta kerjasama masyarakat untuk menginformasikan hal-hal aneh di sekitar mereka.
Sukardi, anggota Provost Polair Mabes Polri ini tewas ditembak di jalan HR Rasuna Said persis sebelum gerbang keluar kendaraan gedung KPK, Selasa, 10 September 2013, sekitar pukul 22.20 WIB. Sukardi terkapar akibat tembakan di leher, dada, dan perut. Walhasil Sukardi terkapar di jalan sebelum tewas di tempat. Senjata api milik Sukardi pun raib dibawa kabur pelaku.
INDRA WIJAYA