TEMPO.CO, Surabaya- Pemerintah Kota Surabaya akan mempercepat pembangunan transportasi massal trem dan monorel untuk mengatasi kemacetan sebagai dampak kebijakan pusat mengenai mobil murah (Low Cost and Green Car (LCGC). "Kalau sudah ada trem dan monorel, masyarakat tidak akan mengunakan mobil pribadi lagi, kecuali untuk perjalanan jauh," kata Kepala Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya, Ifron Hady Susanto, di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 19 September 2013.
Menurut Ifron, jumlah penduduk Surabaya terus bertambah dan peningkatan volume kendaraan tidak sebanding dengan penambahan jalan. Akibatnya Surabaya terancam menjadi kota statis jika tak memprioritaskan pembangunan sarana angkutan massal.
Baca Juga:
Karena itu, menurutnya, pembangunan trem dan monorel menjadi target prioritas bagi Pemerintah Surabaya untuk segera direalisasikan. Saat ini proses persiapan proyek transportasi massal penghubung Surabaya bagian selatan, utara, timur dan barat sedang dikebut.
Ifron menambahkan, dalam membangun monorel dan trem Pemerintah Surabaya didukung oleh World Bank. Bank Dunia itu aktif membantu menyempurnakan Feasibility Study (FS) pembangunan trem dan monorel. "Apalagi bagi Surabaya, trem dan monorel merupakan hal baru, jadi perlu banyak belajar," ujarnya.
Walikota Surabaya Tri Rismahari meminta semua pihak tidak ragu dan takut untuk terus maju mewujudkan cita-cita Surabaya membangun transportasi massal. "Jangan capek untuk terus belajar dan belajar," kata Tri Risma.
ARIEF RIZQI HIDAYAT
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | Penembakan Polisi | Krisis Tahu-Tempe
Terpopuler
Ditawari Vicky Mobil, Zaskia Gotik Jual Cincin
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Dul Masih Kritis, 2 Gelas Darah Disedot dari Paru