TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Pemantau Tayangan Televisi Indonesia, Roy Thaniago, mengatakan ada beberapa partai dan lembaga politik yang memanfaatkan Televisi Republik Indonesia untuk kepentingannya.
Hal ini dinilai membahayakan mengingat TVRI adalah lembaga siaran milik publik yang dibiayai pajak dan seharusnya mendedikasikan diri untuk kepentingan publik. "Bukan untuk kepentingan lain, seperti komersial dan politik," kata dia kepada Tempo, Selasa 17 September 2013.
Roy merujuk beberapa tayangan yang menunjukkan persinggungan TVRI dengan urusan partai politik. Tiga contohnya adalah siaran satu jam penuh pada acara ulang tahun Fraksi Partai Golkar, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, dan ulang tahun Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI, organisasi yang terafiliasi dengan Partai Golkar.
Berikut ini ringkasannya.
1. Pada 20 Maret 2013, selama satu jam TVRI menyiarkan acara ulang tahun ke-45 Fraksi Partai Golkar. Roy menilai isi siaran tersebut sarat dengan muatan kampanye Aburizal Bakrie yang akan maju sebagai calon presiden pada 2014, karena wajahnya sering disorot kamera. Puncaknya, kader Partai Golkar Tantowi Yahya dan beberapa kader lain menyanyikan lagu berirama country dengan lirik yang memuja-muja Aburizal Bakrie. “Aburizal Bakrie, anak sejuta bintang. Aburizal Bakrie pemimpin kita semua. ARB!”. Padahal Tantowi Yahya duduk sebagai anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, yang salah satu tugasnya mengawasi bidang penyiaran.
2. Pada 30 Maret 2013, TVRI menyiarkan secara langsung kongres luar biasa pemilihan ketua umum Partai Demokrat. Siaran ini bahkan dilengkapi dengan bumper khusus KLB Partai Demokrat untuk membuka setiap segmen. Selama satu jam penuh, siaran khusus ini digunakan untuk menyiarkan polah kader Partai Demokrat yang bersorak-sorai meminta Susilo Bambang Yudhoyono sudi “turun gunung” menjadi ketua umum.
3. Pada 22 Mei 2013 TVRI menyiarkan acara ulang tahun ke-53 SOKSI. Siaran ini berisi pidato tokoh SOKSI mengenai urusan internal organisasi. Satu contoh, pidato Ketua Penyelenggara Rapimnas SOKSI, Markus Nari, yang menginstruksikan sosialisasi dan pemenangan Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014, khususnya pemenangan Aburizal Bakrie untuk menjadi presiden. Aburizal yang menjabat Ketua Dewan Pembina SOKSI juga berpidato mengenai peran SOKSI dalam kelahiran Partai Golkar. Dalam siaran ini, kamera kerap menyorot kader-kader SOKSI yang mengenakan topi bertuliskan “ARB Presidenku”.
Roy mengatakan siaran-siaran semacam ini seharusnya cukup menjadi konsumsi internal partai atau organisasi. Karena tak ada hubungannya dengan kepentingan publik, "Tidak perlu disiarkan oleh TVRI," ujarnya.
GALVAN YUDHISTIRA
Terpopuler
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie
Manual Teroris Gerilya Kota Beredar di Internet
Ada Orang Mencurigakan Dekat Rumah Sisca Yofie
Kiai Sahal Mahfudh Sakit, Tujuh Hari Dirawat di RS
Pembunuh Sisca Yofie Tak Punya Kesulitan Ekonomi
Pengacara Pembunuh Sisca Akui Kasusnya Tak Logis