TEMPO.CO, Bandung -- Salah satu kejanggalan dalam kasus terbunuhnya Sisca Yofie yang sampai kini masih banyak dipersoalkan adalah soal rambut Sisca yang terlilit gir motor. Banyak pihak meragukan jika Wawan dan Ade, dua pembunuh Sisca, bisa tak sadar ada tubuh perempuan terseret oleh motornya sendiri.
Namun, semua keraguan itu ditepis Dadang Sukmawijaya, kuasa hukum Wawan dan Ade. "Kalau dilihat dari logika, pasti bertentangan dengan fakta. Logika tidak sama dengan fakta. Kalau kita bicara apa yang terjadi pada peristiwa ini, itulah fakta yang sebenarnya," kata Dadang, saat ditemui Tempo, Jumat, 6 September 2013, di kantornya, bilangan Antapani, Kota Bandung.
Menurut Dadang, kasus terbunuhnya Sisca Yofie bukanlah sesuatu yang direncanakan. Saat Wawan dan Ade menjambret tas Sisca dari dalam mobil, manajer di PT Verena Multifinance itu mengejar mereka. Sisca pun mencengkram Wawan yang saat itu duduk di posisi belakang.
Pada saat perjalanan itu, kata Dadang, Wawan ingin melepaskan diri dari cengkraman Sisca. Caranya dengan menyikut Sisca beberapa kali. "Akhirnya menjelang perempatan, Wawan kalap karena dia juga takut jika keroyok massa. Jadi, berpikirnya bagaimana menyelamatkan diri sendiri. Akhirnya Wawan mengambil golok dan membacok tanpa dia melihat," kata Dadang.
Berdasarkan penelusuran Tempo, jarak antara tempat kos Sisca sampai tubuhnya tergeletak di dekat lapangan Abra kira-kira 800 meter. Kondisi jalanan itu rusak, naik-turun, melewati sejumlah polisi tidur, dan beberapa belokan. Menurut Dadang, selama perjalanan itu, Wawan tidak sadar bahwa tubuh Sisca ikut terbawa dengan kondisi rambut terlilit gir motor.
Wawan, kata Dadang, baru sadar rambut Sisca terlilit gir motor saat motor yang ditumpanginya mati. "Saat Ade melihat ke belakang, ada orang di belakang. Jadi, selama perjalanan dari Jalan Cipedes Tengah sampai lapangan Abra, dia tidak mengetahui ada orang yang terlilit gir motor dan motornya berjalan," ujar Dadang. "Setelah sadar itulah, Wawan mengiris rambut Sisca dan melarikan diri bersama Ade," kata Dadang.
AMIRULLAH | PERSIANA GALIH
Berita Terpopuler:
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?
Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat
Marzuki Alie: Konvensi Demokrat Itu Urusan Negara
Jalan Damai Munzir Almusawa di Kasus Mbah Priok